Psikopat Bisa Dideteksi sejak Kecil, Kenali 7 Tandanya!
Jika anak anda sering mengompol dan suka bermain api, maka anda patut waspada. Bisa jadi anak memiliki kecenderungan sebagai seorang psikopat.
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Dilansir dari id.wikipedia.org, psikopat secara harfiah dapat didefinisikan sebagai sakit jiwa.
Namun psikopat berbeda dari gila (skizofrenia/psikosis), karena seorang psikopat sadar penuh akan perbuatannya.
Menurut Guru Besar Universitas British Columbia, Robert D. Hare, sekitar satu persen dari total populasi dunia mengidap gejala psikopat (psikopati).
Rupanya, psikopati bisa dideteksi sejak kecil.
Berikut tujuh tanda psikopati yang bisa dideteksi sejak masih anak-anak, dilansir dari brightside.me.
1. Suka Menyiksa Hewan
Mungkin beberapa dari anda pernah mengingatkan anak untuk tidak menyakiti hewan dan memperlakukan hewan secara hati-hati.
Jika anak anda mematuhinya dan tidak melakukan hal itu lagi, maka anda tidak perlu khawatir.
Namun jika anak anda masih saja menyakiti bahkan sampai membunuh hewan tersebut, maka anda perlu waspada.
Bisa jadi itu adalah tanda anak anda memiliki kecenderungan sebagai seorang psikopat.
Lihatlah foto Jeffrey Dahmer di bawah, ia adalah seorang serial killer asal Amerika Serikat yang telah membunuh 15 orang.
Perhatikan caranya memegang si kucing.

2. Suka Bermain Api
Suka menyulut api untuk meredakan ketegangan secara sengaja (pyromania) adalah tanda kedua anak anda mempunyai psikopati.
Biasanya mereka melakukan itu sebagai wujud kemarahan dan pembangkangan.
3. Sering Mengompol (Enuresis)
Meskipun tidak semua anak yang sering mengompol mempunyai kecenderungan sebagai seorang psikopat, namun enuresis bisa memicu seorang anak melakukan hal-hal di luar kewajaran.
Misalnya bermain api, menyakiti hewan, dan lain sebagainya.
Ini disebabkan, anak terkadang malu dan marah jika orang lain atau bahkan temannya mengetahui kalau mereka masih suka mengompol.
Andrei Chikatilo misalnya, semasa kecil, pria asal Rusia ini sering dipukuli ibunya karena sering mengompol.
Beberapa tahun kemudian, ia suka melihat dan menyakiti anak kecil serta melakukan hal-hal kejam lainnya.

4. Sering Melanggar Peraturan
Berbeda dari anak-anak kebanyakan, seorang psikopat justru senang melanggar peraturan karena mereka mendapatkan adrenalin dari hal itu.
Hal yang sama terjadi ketika seorang psikopat mencuri suatu barang.
Jika anda pernah menonton 'Harry Potter and The Half-Blood Prince', ada adegan dimana Profesor Dumbledore menemukan mainan curian di dalam lemari Lord Voldemort kecil.
Voldemort memang tidak membutuhkannya, namun ia mengaku senang melihat teman-temannya kehilangan barang-barang penting milik mereka.

5. Tidak Merasa Menyesal ketika Ketahuan Berbohong
Jika anak berbohong karena takut dihukum atau dimarahi, mungkin anda bisa memakluminya.
Namun, jika si anak sering berbohong hanya karena mereka senang, dan tampak tidak menyesal ketika melakukannya, maka anda perlu waspada.
Bisa saja, anak kecanduan berbohong dan menyebabkan anak melakukan hal-hal di luar kewajaran.
6. Bullying
Memang tidak semua tukang bully (perundung) punya kecenderungan sebagai seorang psikopat.
Bisa saja mereka hanya senang menjadi pusat perhatian.
Namun, jika si anak sering merundungi (mem-bully) temannya hanya karena mereka senang membuat temannya menderita, maka sebagai orangtua, anda wajib khawatir.

7. Tidak Peka
Anak-anak dengan kecenderungan psikopat tidak mengetahui apa itu kasih sayang.
Hal ini menyebabkan mereka tidak memiliki rasa takut atau khawatir semudah teman sebayanya.
Itulah tujuh tanda anak memiliki kecenderungan sebagai seorang psikopat.
Orangtua sangat berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk anak mereka.
Menurut seorang psikolog senior, Heather Irvin, psikopat terbentuk karena adanya masa kecil yang tidak bahagia dan kurangnya kasih sayang dari orangtua mereka.
Jika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang baik, maka kemungkinan mereka menjadi seorang psikopat sangatlah kecil.
Ini berarti, bahwa orangtua juga mempunyai tanggung jawab yang besar dalam pertumbuhan psikologis anak dan cara anak melihat dunia.
Jika anak anda terlihat memiliki penyimpangan, maka ada baiknya konsultasikan pada ahlinya untuk memecahkan masalah. (TribunWow.com/Maria Novena Cahyaning Tyas)