Pria 60 Tahun Berjalan 40 Km ke Rumah di Tengah Salju Demi Keluarga, Kisahnya Menyentuh Hati
Pria asal Cina ini rela berjalan kaki sepanjang 40 km untuk pulang ke rumah. Tak hanya itu, Zhao rela berjalan kaki di tengah salju.
Penulis: Astini Mega Sari
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Keluarga adalah salah satu hal terpenting dalam hidup seseorang.
Banyak orang yang rela melakukan apapun demi keluarga.
Seperti yang dilakukan pria bernama Zhao Fangzi (60) ini.
Pria asal Cina ini rela berjalan kaki sepanjang 40 km untuk pulang ke rumah.
Baca Juga: Pulang dalam Keadaan Basah Kuyup dan Lemas, Seorang Wanita Meninggal usai Kencan dengan Kapolsek
Tak hanya itu, Zhao berjalan kaki di tengah salju.
Dilansir TribunWow.com dari New Straits Times Zhao adalah pekerja migran yang pulang kampung untuk liburan tahun baru Imlek.
Zhao awalnya berniat untuk naik bus.
Namun hari itu, bus yang biasa dia tumpangi untuk pulang ke rumah tak beroperasi karena salju yang lebat.
Baca Juga; Sonia Wibisono Membuktikan Sendiri terkait Adanya Jampi-jampi dari Penyidik KPK Sebelum Introgasi
Zhao hanya memiliki dua pilihan, yakni naik taksi atau berjalan kaki menuju rumah.
Zhao akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki meski harus menahan dingin karena salju.

Zhao mengatakan bahwa tarif taksi 200 yuan atau sekitar Rp 421 ribu akan lebih baik digunakan untuk pakaian baru untuk istrinya untuk tahun baru Imlek.
Dia memulai perjalanan dari stasiun kereta Luoyang ke kampung halamannya di daerah Mengjin, provinsi Henan tengah setelah tiba dengan kereta api dari Shanghai.
Zhao bisa saja menunuggu bis berikutnya.
Baca Juga: Mahfud MD Akan Ikut Khilafah?
Namun hal itu berarti Zhao harus membayar biaya penginapan.
"Jika saya tinggal di sana dan menunggu, saya harus check in ke hotel, yang akan memerlukan biaya tambahan juga," kata Zhao.
"Jadi saya memutuskan untuk pulang," tambahnya.
Zaho meninggalkan kampung halamannya untuk merantau ke Shanghai setahun yang lalu.
Baca Juga: Anggota DPR Pakistan Pukul Meja Saat Jokowi Pidato hingga Ibu RW Kirim Surat Terbuka untuk Anies
Dia bekerja di sebuah lokasi konstruksi di Shanghai dan menghasilkans ekitar 2000 yuan atau sekitar Rp 4 juta dalam sebulan.
Meskipun begitu, sebagian gajinya ada yang belum dibayar.
Zhao mengatakan bahwa dia kecewa karena dia belum dibayar sebelum tahun baru Imlek, namun bosnya telah berjanji untuk membayar sisa gaji yang belum dibayar setelah tahun baru Imlek.
Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada tanggal 16 Februari, merupakan hari libur terpenting dalam budaya Tionghoa.
Ini juga satu-satunya kesempatan bagi banyak pekerja migran untuk kembali ke kampung halaman mereka untuk menemui keluarga mereka.
Populer: Dengar Pidato Jokowi, Anggota DPR Pakistan Pukul-pukul Meja
Tapi bagi Zhao, ini akan menjadi perjalanan satu arah.
Dia mengatakan bahwa dia siap untuk pensiun dan tidak akan kembali ke Shanghai.
Keputusan itu membuat perjalanannya pulang semakin sulit - dia membawa semua barangnya, termasuk alas tidur, kipas angin dan tempat tidur.
"Dingin sekali," kata Zhao, dengan handuk di kepalanya untuk melindungi rambutnya dari salju.
"Dan semakin banyak kamu berjalan, semakin hangat perasaanmu," tambahnya.
Kisah Zhao ini lalu menjadi viral di internet dan mendapatkan dukungan dari netizen. (TribunWow.com/Astini Mega Sari)