Kesaksian Korban Pelecehan Seksual di RS Trending YouTube: Saya Sakit Hati dan Tidak Halusinasi
Korban Pelecehan seksual di Rumah Sakit National Hospital Surabaya oleh perawat memberikan pengakuan mengejutkan.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Korban Pelecehan seksual di Rumah Sakit National Hospital Surabaya oleh perawat memberikan pengakuan mengejutkan.
Dilansir TribunWow.com dari akun YouTube @talkshow tvOne yang diunggah pada 25 Januari 2018, pengakuan korban saat ini menjadi trending pencarian di YouTube.
Pada saat kejadian, korban menegaskan bahwa ia tidak halusinasi.
Ia sadar dan mengingat semuanya serta merasakan apa yang menimpanya.
Korban juga mengaku setelah mengalami pelecehan, ia sempat mengabari saudaranya dan kemudian mengirim pesan kepada suaminya.
Baca: Pelatih PSMS Medan Djajang Nurdjaman Kecopetan di Mall, Pelakunya tak Disangka
Saat itu suaminya kaget dan marah.
Sambil menangis, korban berinisial W mengungkapkan perasaannya.
W menyatakan sangat marah kepada perawat perempuan yang seharusnya menjaganya, justru meninggalkannya sendirian dengan perawat laki-laki yang akhirnya berbuat tak senonoh terhadapnya.
"Saya marah, saya sakit hati, saya ini pasien perempuan, prosedur operasi kan memang memakai pakaian ala kadarnya, harusnya kan dilindungi, kenapa dilecehkan. Waktu saya habis operasi kemana perawat yang perempuan itu, kenapa gak sama saya, kenapa ngebiarin saya dengan perawat laki-laki, kenapa gak ngejagain saya, itu yang merasa sangat sakit hati," kata W sambil menangis di depan layar kaca.
Baca juga: Ternyata Korban Pelecehan Seksual oleh Perawat dalam Kondisi Sadar dan Sempat Ngobrol dengan Pelaku
Saat ditanya oleh psikolog, korban mengaku masih syok, stress dan sakit hati dan marah.
Meski demikian, ia mengungkapkan bahwa kondisinya jauh lebih baik dari waktu-waktu sebelumnya saat awal-awal insiden tersebut.
Untuk mengurangi bebannya, korban mengaku banyak curhat dengan keluarga dan sahabat.
Ia menuntut keadilan yang seadil-adilnya terhadap insiden yang menimpanya.