Breaking News:

Bayi 4 Bulan Digunakan untuk ''Menyimpan'' Bom, Begini Keadaannya Kini

Tentara Taliban menggunakan bayi berusia empat bulan untuk menyembunyikan sebuah bom.

Editor: Galih Pangestu Jati
Daily Mail
Dugaan penggunaan bayi berumur empat bulan untuk bom bunuh diri 

TRIBUNWOW.COM - Tentara Taliban menggunakan bayi berusia empat bulan untuk menyembunyikan sebuah bom.

Mereka melakukan ini untuk melakukan sebuah serangan ke kota Afghanistan.

Dengan menyembunyikan bahan peledak di dalam pakaian anak kecil, mereka menuju Kunduz untuk melakukan kekejaman.

Namun, aksi itu segera dihentikan oleh polisi saat mereka berlima, termasuk seorang wanita memasuki kota.

Menurut Kabul Times sebagaimana dikutip Daily Mail (26/1), bahan peledak itu disembunyikan dengan hati-hati di tubuh bayi.

Kelompok tersebut berhenti saat mencoba memasuki kota, di Afghanistan utara.

Sowita Abulrahizai, wakil ketua Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afghanistan mengatakan tentang kejadian tersebut:

"Menggunakan anak-anak dalam konflik bersenjata adalah tindakan yang paling brutal dan kejam di masyarakat, karena tindakan tersebut dilarang oleh syariah Islam dan undang-undang negara," ujarnya.

Penangkapan tersebut dilakukan karena didapati ada enam anak tewas dalam pertempuran di dekat kota Ghazni, Afghanistan tengah.

Tapi menurut laporan lain, ada yang menyatakan pendapat berbeda.

Bahwa penyebab tewasnya anak-anak tersebut disebabkan serangan udara oleh pasukan Afghanistan.

Orang-orang setempat juga mengatakan bahwa anak-anak tersebut tewas dalam serangan udara oleh pasukan keamanan Afghanistan.

Ketika mereka melakukan peningkatan jumlah operasi udara.

Menurut laporan terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, 2.640 warga sipil terbunuh dan 5.379 orang luka-luka antara Januari dan September tahun lalu (*)

Berita ini telah diterbitkan oleh Intisari dengan judul "Miris, Tentara Taliban Gunakan Balita Empat Tahun untuk Menyembunyikan Bom dalam Rangka Menyerang Afganistan"

Sumber: Intisari
Tags:
AfghanistanIntisariPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved