Anak Yatim Berprestasi di Kelas Ini Harus Menjadi Tulang Punggung Keluarga, Kisahnya Begitu Sedih
Saat bocah lain belajar dan bermain sebagaimana mestinya, gadis cilik dan adik-adiknya ini harus bekerja keras untuk bertahan hidup.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Xiao Ying (10) bersama adik-adiknya harus menjalani kehidupan yang berat setelah ayah dan ibu mereka tiada.
Saat bocah lain belajar dan bermain sebagaimana mestinya, Xiao Ying dan adik-adiknya harus bekerja keras untuk bertahan hidup.
Mereka tak punya pilihan lain, kecuali jika negara hadir memberikan hak-hak mereka sebagai warga negara yang harus dijamin kesejahteraannya.
Ayah Xiao Ying meninggal karena kanker sedangkan ibunya tidak mau bertanggung jawab dan memilih untuk pergi meninggalkan mereka.
Populer: Anak Yatim yang Tak Diasuh Ibunya Ini Nafkahi Diri dengan Menjadi Kurir, Kisah Hidupnya Mengharukan

Tak bisa terbayangkan, betapa berat beban hidup yang bocah-bocah ini pikul di pundaknya. Atau seberapa dalam luka kesedihan yang menganga di hati mereka.
Xiao Ying bersama kedua adiknya tinggal di Nantang, sebuah kota kecamatan yang terletak di Guangdong, China.
Setelah ayah dan ibunya tiada, mereka tinggal bersama pamannya.

Di rumah, Xiao Ying tak pernah mengeluh atas semua pekerjaan rumahnya.
Mulai dari mengambil air untuk memasak, mencuci pakaian dan pekerjaan rumah tangga lainnya.
Paling menakjubkan dari semua itu, di tengah kesibukannya mengurus rumah, Xiao Ying tetap dapat mempertahankan nilai bagus dan menjadi murid teladan di sekolahnya.

Meski kehidupan mereka sulit, Xiao Ying dan adik-adiknya tak ingin menyerah.
Bahkan ketika pamannya meminta adik-adiknya untuk diadopsi, Xiao Ying dengan tegas menolaknya.
Xiao Ying tidak membiarkan orang lain membawa saudara laki-lakinya.
Bahkan ia bersumpah untuk menjadi ayah sekaligus ibu bagi kedua adiknya.