Sejak Berusia 8 Tahun, Pria Ini Dapatkan Kebahagiaan dengan Cara Mengerikan hingga 3 Nyawa Melayang
Tingkat kriminalitas mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun, termasuk juga angka pembunuhan yang terus bertambah.
Editor: Galih Pangestu Jati
Sada mulai melakukan aksinya dengan memukul kepala si bayi dengan batu bata yang besar hingga berdarah dan tidak sadarkan diri.
Setelah yakin bahwa korbannya telah meninggal, Sada menggali tanah untuk menguburkan jasad korbannya dan dia menutupinya dengan rumput-rumput kering.
Ketika pulang, sang ibu kaget ketika mengetahui bayinya hilang.
Warga desa yang sempat melihat sosok Sada segera mendatangi rumahnya, karena dia adalah orang yang paling dicurigai karena dua korban sebelumnya.
Benar saja, Sada, tanpa rasa bersalah maupun takut menuntun para warga ke kuburan si bayi tadi.
Kronologinya pun dia ceritakan dengan sangat jelas.
Bagaimana dia membunuh semua korbannya dengan cara yang sama, yaitu membaringkannya di tanah lebih dahulu, lalu menghantam kepala mereka sekeras mungkin dengan batu bata besar.
Warga yang marah memutuskan memanggil polisi untuk menangkap Sada.
Ketika dibawa ke kantor polisi, Sada sangat tenang, dia tidak banyak menjawab, dan tidak juga bertanya.
Bahkan, anehnya, Sada justru meminta biskuit dari polisi tersebut karena dia lapar.
Karena dua kejadian pembunuhan sebelumnya tidak dilaporkan ke polisi, maka Sada hanya dijatuhi hukuman atas satu pembunuhan saja.
Meski begitu, usianya masih di bawah standar pelaku kejahatan sehingga dia dikembalikan ke rumahnya dan harus menjalani terapi kejiwaan.
Selang setelah dia mengikuti terapi kejiwaan pertamanya, psikiater mengungkapkan bahwa Sada mengalami sebuah gangguan kesehatan mental yang disebut Conduct Disorder.
Kelainan mental ini menyebabkan jiwa Sada yang hanya bisa menerima kebahagiaan dengan cara menyakiti, melukai, atau melakukan hal sadis pada seseorang.
Sayangnya, orang tua Sada terlambat mengetahuinya hingga Sada telah melakukan hal yang kelewat batas.
Tahun 2018 ini, Sada berusia 20 tahun.
Dia menghabiskan hidupnya untuk menjalani terapi dan tinggal di sebuah tempat yang tersembunyi.
Rumor beredar bahwa Sada telah mengganti namanya menjadi Samarjit untuk menghapuskan identitas lamanya. (*)
Berita ini telah diterbitkan oleh Intisari dengan judul "Inilah Pembunuh Sadis Termuda di Dunia, Usianya Baru 8 Tahun Saat Membunuh Korban Ketiganya"