Pengawal Prabowo Tewas Ditembak Anggota Brimob, Gerindra: Oknum Sering Pamer Senjata di Medsos
Kader Partai Gerindra sekaligus pengawal sang ketua umum Prabowo Subianto, Fernando AJ Wowor tewas setelah ditembak oleh oknum anggota Brimob.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kader Partai Gerindra sekaligus pengawal sang ketua umum Prabowo Subianto, Fernando AJ Wowor tewas setelah ditembak oleh oknum anggota Brimob, Briptu AR.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di area parkir diskotek Lipss Club, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/1/2018).
Menanggapi hal tersebut, pihak Partai Gerindra akhirnya angkat bicara.
Melalui akun Twitter @Gerindra yang diunggah pada Senin (22/1/2018), mereka menyampaikan beberapa sikap Gerindra seperti berikut.
@Gerindra: Menyikapi kasus penembakan yang dilakukan oknum anggota Brimob kepada salah satu keluarga kami bernama Fernando Wowor, ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan sampaikan.
Baca ini: Ditanya Netter Soal Bukti Dana LGBT, Jawaban Mahfud MD Mak Jleb
@Gerindra: Keluarga besar Partai Gerindra sangat berduka, kehilangan dan terpukul mendengar kabar kepergian Nando. Dia adalah seorang adik dan kader yang baik, cerdas, religius dan memiliki loyalitas serta solidaritas tinggi, baik dalam berteman maupun dalam berpartai.
@Gerindra: Pihak keluarga sudah ikhlas dan mengamanatkan kepada partai agar terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan pelaku dapat diganjar sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. @DivHumasPolri.
@Gerindra: Kepada seluruh keluarga besar Partai Gerindra untuk melepas kepergian Nando dengan doa, tabah dan tegar. Apa yang terjadi sudah suratan takdir dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
@Gerindra: Mari kita berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing, semoga Alm. Nando diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
@Gerindra: Meski pelaku penembakan adalah oknum anggota Polri, Kami percaya dan mendukung penuh aparat kepolisian dapat mengusut kasus ini secara profesional, netral, adil, jujur dan transparan. @DivHumasPolri.
@Gerindra: Partai Gerindra akan turut serta membantu mengadvokasi dan mengungkap persoalan ini hingga jelas dan tuntas.
@Gerindra: Tindakan menghilangkan nyawa orang adalah pelanggaran hukum berat yang tidak bisa dibenarkan. Terlebih, pelaku menggunakan perlengkapan alat dinas saat di luar jam tugas.
Baca: Warga Ramai-ramai Datangi Rumah Hotman Paris untuk Ambil Beras: Mereka Stress Harganya Mahal
@Gerindra: Menjadi polisi butuh seleksi. Polisi yang menjadi Brimob butuh seleksi. Brimob yang dipersenjatai juga butuh seleksi.
@Gerindra: Jadi kalau ada oknum anggota Brimob yang menembak orang sampai meninggal dunia hanya karena cekcok soal parkir, dan belakangan diketahui sering pamer senjata api di sosial media, berarti ada yang salah dengan psikologinya. Polri harus berani melakukan evaluasi terkait hal ini.
Gadget Update! Siap-siap! Redmi Note 5A Prime Dilaunching Hari Ini, Berikut Harga dan Spesifikasinya
@Gerindra: Kami menghimbau kepada seluruh keluarga besar Partai Gerindra di manapun berada, agar dapat menahan diri, jangan mudah terprovokasi dan tetap solid menjaga barisan.
@Gerindra: Tetap satu komando. Jangan sampai peristiwa duka ini dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang ingin merusak nama besar partai dan berupaya mengadu domba partai dengan institusi tertentu.
@Gerindra: Fernando adalah satu dari sekian pejuang Partai Gerindra yang telah gugur. Mari kita jaga semangat perjuangan Nando yang rela menghabiskan masa mudanya untuk mewujudkan cita-cita mulia partai dan berbakti kepada Bangsa, demi tegaknya Indonesia Raya.
Baca: Jeon Tae Soo, Aktor Sekaligus Adik Artis Korea Ha Ji Won Meninggal Dunia Setelah Alami Depresi
@Gerindra: Alm. akan tetap berjuang bersama kita, meski hadir dalam semangat.
Diberitakan Kompas.com, Kepala Bidang Hukum Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Iksantyo Bagus Pramono mengatakan, motif penembakan itu disebabkan perkelahian perebutan senjata.
Sebelum insiden penembakan itu terjadi, Briptu AR sempat terlibat cekcok mulut dengan korban berinisial F di area parkir.
Top 5 News! 10 Janji Kampanye Anies-Sandi yang Terpenuhi hingga Bocah Tiap Malam Ke Stasiun Bawa Tas Hitam
Saat itu, korban yang mengendarai mobil hendak masuk ke dalam untuk memarkirkan kendaraannya.
Kemudian, di saat bersamaan, muncul Briptu AR bersama calon istrinya menggunakan sepeda motor keluar dari area parkir.
Karena sama-sama tidak mau mengalah, mereka pun terlibat cekcok mulut.
Baca: Kunjungi Jembatan Indiana Jones di Atas Sungai Ciliwung, Ini yang Akan Dilakukan Anies Baswedan
Korban bersama sejumlah temannya yang turun dari dalam mobil langsung menghampiri Briptu AR.
Merasa terdesak, Briptu AR pun mengeluarkan senjata api.
Terjadi saling rebutan senjata di antara mereka.
Selanjutnya terdengar suara letusan senjata api yang mengenai dada korban.
Baca: Sandiaga Uno: Kami Putuskan Tahun Ini JakGrosir Hadir di 5 Wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu
Melihat korban terluka, teman-teman yang lainnya langsung mengeroyok Briptu AR.
"Hasil dari interogasi dan olah TKP sementara, satu orang anggota kami (polisi) kritis dan masih dirawat di rumah sakit. Yang satu meninggal dunia karena letusan senjata api yang dalam hal ini perlengkapan perorangan Polri," ucap Bagus di Mapolresta Bogor Kota, Sabtu.
Terkait insiden tersebut polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu pucuk senjata api jenis Glock 17 berkaliber 9 milimeter, satu magasin, dan empat peluru.
Pihak kepolisian juga menyatakan akan mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas anggotanya jika terbukti bersalah. (*)
Baca juga: Fahri Hamzah Unggah 4 Foto Jokowi: Industrialisasi Kita Ini Pencitraan