Fakta Terbaru Ibu Bunuh Bayi di Tangerang Ditemukan Saat Rekonstruksi, Polisi tak Menyangka . . .
Polisi akhirnya menggelar rekonstruksi terkait kasus pembunuhan bayi yang baru lahir oleh ibunya sendiri di Tangerang, Banten.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Polisi akhirnya menggelar rekonstruksi terkait kasus pembunuhan bayi yang baru lahir oleh ibunya sendiri di Tangerang, Banten.
Dilansir Kompas TV pada Jumat (19/1/2018) dalam rekonstruksi tersebut, pihak kepolisian menemukan fakta terbaru yang cukup mencengangan.
Hal tersebut lantaran ternyata sang ibu memang dengan sengaja berniat membunuh bayi dalam kandungannya.
Dalam rekonstruksi ini, tersangka Yuni Totos memeragakan 18 adegan.
Dalam adegan-adegam tersebut diketahui bahwa tersangka sudah menyiapkan segalanya sebelum melakukan aksinya.
Diantaranya menyiapkan minyak kayu putih untuk mengurut perut agar memeprmudahkan aborsi.
Kemudian menyiapkan pisau dapur untuk memotong ari-ari dan menyayat leher sang bayi.
Baca berita ini: Buka Luka Lama, Fahri Hamzah Curhat soal Pemecatannya dari Semua Jenjang di PKS
Hingga menyiapkan plastik hitam yang digunakan untuk membuang bayi ke tempat sampah.
Diketahui usia bayi tersebut baru 7 bulan dalam kandungan saat digugurkan secara paksa oleh ibunya.
Awalnya, pihak kepolisian masih ragu jika Yuni merupakan ibu yang tega membunuh anaknya dengan sengaja.
Akan tetapi setelah menjalani reka adegan, polisi mengaku cukup terkejut melihat semuanya.
"Fakta baru, bahwa kami pada awalnya, kami sebagai penyidik selaku manusia biasa tidak yakin bahwa, ibu ini tersangka yang telah kami tetapkan tersangka benar-benar mempersiapkan upaya mengeluarkan janin dari dalam rahimnya sendiri.
Akan tetapi setelah rekonstruksi dimuali dari persiapan minyak kayu putih, untuk yang berdasarkan keyakinan yang bersangkutan untuk mempercepat proses keluarnya janin, mempersiapkan pisau yang pada awalnya digunakan untuk memotong ari-ari tapi kemudian dipakai untuk menyayat leher sang bayi.
Baca: Berjalan Kaki dari Ponorogo, 2 Pria Ini Temui Anies Baswedan
Terkahir, ternyata plastik itu bukan nyari tapi sudah dipersiapkan. Jadi unsur kesengajaan menghilangkan darah daging nya sendiri yang dilahirkan secara paksa, yang menurut keterangan dokter baru berumur 7 bulan benar-benar dilakukan secara sadar," ungkap Kasat Reskim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander Yurikho.
Diberitakan sebelumnya, Yuni mengaku telah melakukan aborsi pada hari Jumat (12/1/2018) pada pukul 12.00 di dapur sebuah restoran bebek di Jalan Senayan Utama, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Yuni mengatakan bahwa saat itu ia mengalami sakit perut seperti melilit.
Yuni Kemudian mengurut perutnya di dapur menggunakan tangan dan minyak kayu putih.
Hal tersebut Yuni lakukan agar bayi yang ada di perutnya bisa keluar atau digugurkan.
Baca: Mahfud MD: Pansus Angket KPK Itu Mubazir Seperti Rumah Pasir yang Mudah Buyar Ditiup Angin
Setelah bayi tersebut lahir, Yuni mengambil pisau sayur di dapur untuk memotong tali pusar sang bayi.
"Kemudian tersangka mengambil pisau yang biasa digunakan untuk memotong sayuran yang berada di dekatnya. Dengan maksud untuk memotong tali pusar si bayi tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono.
Bayi laki-laki yang lahir pada pukul 14.00 tersebut kondisinya tidak menangis.
Akan tetapi hanya tangan dan kakinya yang bergerak-gerak.
Mengetahui hal tersebut, Yuni kemudian memotong leher sang bayi agar ia meninggal.
Baca: Bertemu Menteri Susi, Sandiaga Uno Ingatkan Lomba Renang di Danau Sunter, Netter: Sepertinya . . .
"Tapi setelah itu tersangka memotong leher bayi menggunakan pisau tersebut. Namun tidak sampai putus," ungkap Kombes Pol Argo Yuwono.
Setelah bayinya meninggal, Yuni kemudian mengambil kantong kresek berwarna hitam yang ada di dapur.
Setelah itu ia memasukkan bayi tersebut ke dalam kresek dan membuangnya ke tempat sampah dapur.
Baca berita ini: Adopsi Alibaba, Begini Inovasi Teranyar Lazada untuk Pembeli
Tak lama setelah Yuni membuang bayinya, salah karyawan restoran tersebut datang ke dapur.
Ia pun terkejut melihat banyak darah, dan berpikir bahwa Yuni pengalami perdarahan.
"Lalu tidak lama kemudian datang saksi Rina (karyawan restoran bagian kasir) ke dapur dan melihat darah di lantai. Kemudian Rina menanyakan kepada tersangka, 'Kamu pendarahan ya?' Yuni pun mengiyakan. Kemudian Rina menghubungi Zene, pemilik restoran," ucap Argo Yuwono.
Setelah itu, Yuni kemudian di bawa ke rumah sakit sekitar pukul 19.00 oleh pemilik restoran.
Dari sanalah akhirnya diketahui jika Yuni baru saja melahirkan bayinya. (*)
Top 5 News! Bukti Beda Omongan La Nyalla Soal Mahar Politik hingga Mahfud MD Komentari Gelar SH Fredrich Yunadi