4 Perbandingan Rumah DP Nol Persen Anies Baswedan dengan Rusunawa Ahok
Apa perbedaan rumah Dp nol persen yang digagas Anies Baswedan dengan program rusunawa Ahok? Berikut perbandingan dari harga hingga fasilitas
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan peletakan batu pertama rumah Dp nol persen di kawasan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (18/1/2018).
Program pemprov DKI Jakarta itu, menarik perhatian publik.
Pasalnya, sejak masa kampanye pemilihan gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017, wacana rumah Dp nol persen itu sempat menjadi perbincangan hangat.
Lantas, apa perbedaan rumah Dp nol persen yang digagas Anies Baswedan dengan program rusunawa Ahok?
VIRAL: Pria Berbobot 190 Kg Sukses Membuang Setengah Berat Badannya, Penampilannya Kini Bikin Melongo!
Inilah 4 perbandingannya yang dirangkum TribunWow.com.
1. Soal status rumah
Di era kepemimpinan Ahok, ia membagi program penyediaan hunian menjadi 4 segmen.
Rumah tersebut bersatus sewa, bahkan bisa menyewa seumur hidup.
Sementara program DP nol persen, status kepemilikannya adalah memiliki hak milik.
Jika warga DKI tersebut telah lunas membayar sesuai jangka waktu yang diberikan, warga tersebut sudah berhak atas kepemilikan rumah.
2. Model Rumah
Di era kepemimpinan Ahok, memilih model rusunawa.
Sementara Anies, menyebut rumah Dp nol persennya itu dengan sebutan rumah lapis.
Dengan nama Klapa Village nantinya dibangun 20 lantai terdiri dari 703 unit, di antaranya 513 unit tipe 36 atau dua kamar dan 190 unit untuk tipe 21 atau satu kamar.
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan menyebut rumah dengan DP 0 rupiah yang akan dibangun PD Pembangunan Sarana Jaya itu mencapai 700 unit dari dua tower.
"(Luasnya) 1,3 hektare. Ada dua tower, kurang lebih 700 unit," katanya yang dilansir dari Kompas.com
POPULER: Studi Membuktikan Orang yang Gemar Minum Teh Lebih Kreatif, Ini Buktinya!
Rumah dengan DP 0 rupiah, kata Yoory, akan dibangun secara vertikal, seperti apartemen. Rumah itu tidak bisa dibangun dengan rumah tapak karena keterbatasan lahan di Ibu Kota.
"Jadi, harus vertical housing. Mudah-mudahan target kami 2018 awal sudah bisa groundbreaking," ucap Yoory.
Terkait pembangunan rumah vertikal itu, sebenarnya juga sudah banyak dibangun oleh Pemprov DKI di Ahok.
3. Harga rumah
Anies Baswedan akan membangun rumah lapis dengan 2 tipe, yaitu tipe 36 dan tipe 21.
Hunian tersebut akan diperuntukan bagi warga yang berpenghasilan rendah sekitar Rp 7 juta per bulan.
"Rumah ini nantinya akan diberikan kepada warga yang berpenghasilan dibawah 7 juta rupiah harga per unitnya untuk tipe 36 adalah 320 juta rupiah untuk tipe 21 ada 185 juta rupiah," kata Anies yang dilansir dari Tribunnews.com
Namun Anies belum dapat menyampaikan bagaimana sistem pembelian rumah DP nol rupiah ini, ia beralasan saat ini pendaftaran sedang dimatangkan oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Jika asumsi cicilan 1 unit rumah selama 15 tahun dengan bunga 5 persen, maka tipe 36, biaya cicilannya sebesar 2,5 juta per bulan.
Untuk tipe 21 dengan bunga 5 persen, biaya cicilannya 1,5 juta per bulan selama 15 tahun.
Sementara Ahok, membuat kebijakan hunian yang digunakan warga berpenghasilan sekitar Rp 3 juta per bulan.
Ahok menghargai tiap unit rumah seharga Rp 200-250 juta.
POPULER: Sarita Sebut Faisal Haris Setia Sama Jennifer Dunn hingga Mbah Mijan Ramal Pernikahan Ayu Ting Ting
Kemudian rumah tersebut disewakan dengan biaya sebesar Rp 5 ribu- Rp 15 ribu/hari.
4. Fasilitas
Anies Baswedan berencana menghubungkan rumah lapis tersebut dengan roda transportasi Transjakarta.
PT. Transjakarta sedang menyiapkan rute dan armada bus untuk melintasi lokasi program hunian murah ala Anies-Sandi atau Rumah DP 0 rupiah
Ahok juga menerapkan jalur TransJakarta yang terhubung dengan rusunawa. (Tribunnews/TribunWow.com/Woro Seto)