Breaking News:

Soal Mahar Politik, Mahfud MD Ungkap Fakta Mengejutkan

Dari Nagoya, Jepang, Mahfud MD turut memberikan komentar terkait mahar politik dalam Pilkada di Indonesia.

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS.COM
MAhfud Md 

TRIBUNWOW.COM - Dari Nagoya, Jepang, Mahfud MD turut memberikan komentar terkait mahar politik dalam Pilkada di Indonesia.

Dilansir akun YouTube @Indonesia Lawyers Club tvOne yang diunggah pada Selasa (16/1/2018), Mahfud MD membeberkan beberapa fakta mengejutkan.

1. Diminta Jadi Cagub

Mahfud MD mengungkapkan bahwa ia diminta oleh beberapa partai seperti PAN, Gerindra, dan PKS untuk menjadi calon gubernur di Jawa Timur.

Mahfud MD, menyatakan bahwa mereka berulang kali menemuinya untuk hal itu.

Akan tetapi Mahfud MD menolak hal tersebut karena merasa tidak siap menjadi calon gubernur.

2. Tak Semua Calon Dimintai Mahar

Mahfud MD, menuturkan, selama hal itu, ia tidak dimintai uang.

Sehingga ia menyebutkan bahwa menurutnya tidak semua orang atau semua calon dimintai uang mahar oleh partai politik.

Baca berita ini: Fahri Hamzah: Gak Usah Jago yang Penting Serius Saya Kasih Tahu Tempat Sembunyi Mafia Beras

"Nah jadi, dalam konteks ini, tidak semua orang yang diajak dimintai uang," ungkapnya.

3. Yakin Bahwa Calon Pasti Menyediakan Uang

Menurut sepengetahuan Mahfud MD, meski bukan dalam bentuk mahar atau dimintai uang, setiap calon kepala daerah baik bupati maupun gubernur pasti menyediakan uang.

Mahfud MD menyatakan uang tersebut sesuai dengan jumlah kursi dukungan.

"Hampir semua calon-calon kepala daerah yang saya kenal, yang mencalonkan, pasti menyediakan uang sesuai jumlah kursi dukungan. Misal, saya punya kursi di DPRD sebanyak 5 itu harganya 2,5 miliar untuk provinsi, itu semua calonnya bilang kepada saya," kata Mahfud MD.

Meski para partai di pusat menyatakan tidak ada mahar dan bersih dari mahar, tapi kenyataannya di daerah menghitung kursi.

4. Jumlah Uang

Mahfud MD juga membeberkan berapa jumlah uang yang disediakan oleh para calon kepala daerah.

Menurutnya, dalam tingkat daerah seperti kabupaten, calon biasa menyediakan uang kira- kira sebanyak 200-250 juta rupiah.

Top 5 News! Sosok Putih Mirip Kuntilanak Saat Gedung BEI Ambruk hingga Menangis, Wanita Ini Cari Hotman Paris

Sedangkan dalam tingkat gubernur uang tersebut antara 500 juta hingga 1 miliar rupiah.

Hal tersebut tergantung dengan wilayah provinsinya, besar atau tidak.

5. Tindak Pidana

Menurut Mahfud MD, ada beberapa calon yang sudah membayar uang atau memberikan uang, tapi tidak jadi diusung, sehingga membuka hal tersebut ke publik.

Akan tetapi ada juga yang tidak membuka ke publik lantaran hal tersebut termasuk tindak pidana.

"Banyak juga yang tidak membuka ke publik, karena itu sebenarnya tindak pidana, kalau sudah tawar menawar begitu, apalagi jika sudah memberi dan menerima, itu kan termasuk tindak pidana, bisa dipidana, sehingga banyak yang diam dan bilang tak ada uang-uang dalam hal ini," beber Mahfud MD.

Baca: 9 Potret Model-model Tak Biasa yang Menampilkan Ketangguhan dan Keberanian Hidup Mereka

6. Kasus La Nyalla

Terkait dengan pernyataan La Nyalla yang mengungkapkan bahwa ia diminta uang 40 miliar oleh Prabowo Subianto, Mahfud MD tak banyak komentar.

Menurutnya, Prabowo bisa benar minta uang bisa tidak.

Jika iya, menurut Mahfud MD, hal tersebut kemungkinan lebih karena agar La Nyalla mundur dari pencalonan.

Karena La Nyalla tidak memiliki elektabilitas yang cukup untuk memenangkan partai.

Bukan karena memang minta uang mahar.

Baca ini: Temui Nelayan di Jawa Tengah, Begini Janji Jokowi Terkait Penggunaan Cantrang

Video tersebut menuai beragam komentar dari netizen.

@Muhammad Toyib: Kalau pak mahfud yg bicara hakul yakin saya pak prabowo cuma jd korban isu saja.

@acx pacheway: pa mahfud emang bijak slalu mengatakan benar jika benar&mengatakan salah bila emang salah.

@Purnawiradin: Pak Mahfud luarbiasa penjelasannya.

Top 5 Lifestyle! Wanita Menangis Dilamar Bocah 7 Tahun hingga 5 Zodiak yang Paling Mudah untuk Berselingkuh

@Gilang Gimnastian Abdullah: Bisa bedain mana yang berkualitas mana dan tidak? mana yang ngebet pengen nyalon mana yg tidak.

@A Hono: pak mahfud mmng bijak dlm brsikap..mmng ad mhar politik itu..sya dah tya pd para calon2..gk usah dsembunyikan..tpi klo pmlihan pmmpin lwat dpr..q gk stuju pasti rakyat gk puas..suap mnyuap psti jg ad..sulit mmng mmcahkn msalh ini...smua butuh uang..smoga bawaslu pya solusi..bwat pljarann kdpann.

@Oji Hassan: Itulah konsekuensi bnyk munculnya parpol yg akhirnya berujung pada hal2 negatif meskipun dgn dasar alasann demokrasi...!

@Jose Qolbi: Kalau di pikir Logikanya Prabowo sudah Kaya Raya Apa Mungkin Minta Mahar ? Lah Jokowi Ahok,Ridwan Kamil, Anis Sandi Saja tdk Mengeluarkan Mahar Dan Sudah Konfirmasi. (*)

Baca juga: Tak Disangka, Artis Cantik Ini Ternyata Adalah Penemu Teknologi Wi-Fi

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Mahfud MDIndonesia Lawyers Club (ILC)La Nyalla Mahmud MattalittiPrabowo SubiantoPartai Gerindra
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved