Jauh Sebelum Kejadian Robohnya Selasar BEI, Hotel Ini Alami Hal Serupa hingga Menewaskan 114 Orang
Robohnya selasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) hampir mirip dengan kejadian robohnya selasar di hotel Hyatt Regency, Amerika Serikat, Juli 1981
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Peristiwa robohnya selasar Gedung Mezzanine di tower II, Bursa Efek Indonesia (BEI) memang masih menjadi sorotan.
Mezanine di tower II Gedung BEI ambrol pada Senin sekitar pukul 12.00 WIB yang mengakibatkan 77 orang mengalami cedera.
Namun rupanya kejadian serupa tak hanya terjadi di Indonesia, bahkan pernah terjadi di Amerika.
Selasar di hotel Hyatt Regency, Amerika Serikat, roboh dan menewaskan 114 orang dan melukai 200 orang.
BACA: Detik-detik Ambruknya Selasar Lantai Tower II BEI, Puluhan Mahasiswa Jadi Korban Luka-luka

Saat pesta dansa digelar di Hyatt Regency, pada Juli 1981, ratusan orang berkumpul di hotel yang belum satu tahun dibuka untuk umum itu.
Namun pesta berubah menjadi tragedi setelah kesalahan struktur bangunan membuat lantai empat hotel menimpa kerumunan orang yang ada di bawahnya.

Tragedi tersebut disebut-sebut merupakan kesalahan konstruksi paling fatal dalam sejarah Amerika.
Pembangunan hotel ini dimulai pada tahun 1976, dan selesai pada musim panas 1980.
Satu tahun kemudian, Juli 1981 ketika pesta dansa diadakan di lobi atrium, beberapa bagian selasar runtuh menimpa lantai atrium dimana orang-orang sedang berdansa.
BACA JUGA: Lihat Video Chicco Jerikho Lagi Olahraga, Netizen Heboh dan Jadi Gerah!
Melansir dari Interestingengineering, desain asli menyebutkan bahwa selasar digantung dengan batang baja yang disambungkan kelangit-langit atrium.

Dua selasar dihubungkan ke masing-masing batang baja dengan mur terpisah.
Namun rupanya, desain berubah untuk menghemat biaya konstruksi jadi hanya memerlukan tembusan baja yang lebih pendek didekat ujung batang baja.
Dalam desain aslinya masing-masing mur hanya menahan satu lantai selasar.

Sayangnya dalam revisi desain itu beberapa mur menahan berat kedua selasar.
Kemungkinan kesalahan fatal dari penggunaan mur adalah tak cukup kuat menahan beban selasar.
Belajar dari peristiwa runtuhnya selasar lantai hotel Hyatt Regency, apakah runtuhnya selasar di BEI juga merupakan kesalahan konstruksi serupa?
Kita tunggu saja hasil audit untuk mengetahui kelaikan gedung BEI.

Namun sebenarnya gedung BEI sudah berdiri selama lebih dari 10 tahun dan belum pernah sekalipun direnovasi.
Pengelola Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, gedung tersebut belum pernah mengalami renovasi sejak berdiri tahun 1997.
BACA: 6 Teori Konspirasi dan Sejarah Kematian Hitler yang Merekayasa Kematiannya hingga Rute Pelariannya
"Sejak awal tidak pernah ada perubahan renovasi," ucap pengelola Gedung BEI, Farida Riyadi, Senin (15/1/2018), dilansir dari Kompas.com.
Namun Farida mengatakan gedung tersebut selalu dicek secara berkala.
"Setiap tahun ada pemeriksaan berkala, trakir Mei 2017," ucapnya.
Farida menambahkan, operasional di tower I gedung tersebut akan kembali normal pada Selasa besok.
Namun, operasional di tower II belum dapat dipastikan kapan akan kembali normal.
"Besok akan beroperasi kembali normal untuk tower I, perdagangan juga normal. Tower II saya masih menunggu Puslabfor proses penyidikan terutama para penyewa," tambahnya.
Hingga kini belum diketahui penyeba pasti ambrolnya selasar di gedung BEI itu.
(TribunWow.com/Ekarista R.P)