Pilkada Serentak 2018
Alumni 212 Ungkap Akan Kambali Terjun dalam Proses Pelaksanaan Pilkada 2018
"Pada 12 Februari 2018, kita lihat siapa calon-calon, dari situ kita ambil sikap," ujar Sambo dikutip Warta Kota (14/1/2018).
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Garda 212, Ansufri Idrus Sambo mengatakan masih ada kemungkinan ada peristiwa serupa aksi 212 yang akan di lakukan di daerah lain.
Meski begitu, Sambo enggan untuk memberitahukan daerah mana yang akan ditujunya.
Lantaran pihaknya mengaku masih melihat siapa saja calon yang akan bertarung dalam momen pilkada tersebut.
"Pada 12 Februari 2018, kita lihat siapa calon-calon, dari situ kita ambil sikap," ujar Sambo dikutip Warta Kota (14/1/2018).
Para alumni 212 masih mencari daerah yang terlihat 'mirip' proses pilkadanya seperti Jakarta.
"Mana (pilkada) yang benar-benar seperti Jakarta," jelas Sambo.
BACA Video: Seorang Polisi Adu Kehebatan dengan Freestyler Profesional, Siapa yang Menang?
Banyak pihak yang berspekulasi aksi tersebut dilakukan usai hasil keputusan penetapan pasangan calon peserta Pilkada serentak 2018 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Meski begitu, ia mengatakan aksi tersebut merupakan aksi biasa karena setiap daerah mempunyai permasalahan yang berbeda-beda.
Dirinya memberikan contoh Jakarta dan Jawa Timur yang memiliki nilai situasi politik yang berbeda.
"Aksi dalam arti kami tidak bisa datang ke daerah mana, (tapi) orang sana yang melakukan aksi," ucap Sambo.
Ia pun mengaku pihaknya hanya memberikan masukan terkait rencana digelarnya aksi 12 Februari 2018, yang mungkin saja disebut 'Aksi 122'.
"Kalau kami hanya berikan masukan," imbuh Sambo.
POPULER Terungkap Nasib Buaya di Amerika Serikat saat Air Sungai Berubah Menjadi Es
Alumni 212 Protes 3 Parpol karena 5 orang yang direkomendasikan untuk Pilkada 2018 Tak Digubris
Dikabarkan sebelumnya, alumni 212 sempat memprotes kepada tiga parpol yakni Partai Gerindra, PAN, dan PKS.
Protes yang dilayangkan oleh pihaknya tersebut lantaran lima orang yang direkomendasikan untuk pilkada 2018 tidak digubris.
Padahal, Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Gatot Saptono alias Al Khaththath menilai kemenangan Gubernur dan Wagub DKI Jakarta saat ini, Anies-Sandiaga tidak lepas dari peran para ulama.

Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath (kiri) usai bertemu Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/8/2017). (TRIBUNNEWS/WAHYU AJI)
Rekomendasi tersebut salah satunya mengenai pengusungan La Nyalla Mahmud Matalitti pada Pilkada Jawa Timur 2018.
"Kami prihatin kasus yang dihadapi oleh La Nyalla," ujar Al Khaththath di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018).
BACA JUGA Polisi Kejar Pelaku Kejahatan Remas Payudara Wanita di Jalan, Begini Modusnya
Al Khaththath mengatakan rekomendasi kelima nama itu diserahkan langsung kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Presiden PKS Sohibul Iman. Pertemuan berlangsung di rumah Zulkifli.
"Namun tidak satu pun yang diberikan rekomendasi," cetus Al Khaththath.
Dirinya menganggap suara para ulama tidak didengar oleh ketiga partai.
Namun, para elite politik ketiga parpol merasa terdapat beberapa wilayah yang umat Islamnya tidak dominan.
"Di Sulut, di Papua, dan NTT, kita maklumi. Tetapi kalau terjadi di Jawa Timur, pusing, banyak komplain dari bawah sampai ke saya," aku Al Khaththath. (*)