9 Fakta Menarik Sosok Zhou Youguang: Demokrasi Lebih Penting dari Menjadi Kaya
Menjadi Google Doodle hari ini, berikut 10 fakta menarik mengenai Zhou Youguang, pahlawan dengan banyak jasa untuk China, meski sempat dianggap musuh.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Digambarkan sebagai "ayah dari Pinyin", atau bahasa fonetik China, dan dipuji sebagai orang yang menyederhanakan bahasa China, Zhou Youguang berulang tahun yang ke 112 Sabtu (13/1/2018).
Zhaou Youguang dikenal dengan salah satu kata-katanya seperti berikut.
"Orang cina menjadi kaya tidak penting, kemajuan manusia pada akhirnya adalah kemajuan menuju demokrasi."
Dilansir Aljazeera, untuk menghormatinya, Google mengubah logonya di 12 negara dan menjadikannya Google doodle.
Berikut ini 9 fakta menarik tentang Zhou Youguang.
1. Membawa Terang ke Dunia
Zhou Youguang diketahui lahir pada tahun 1906 di Changzhou.
Ia sudah menunjukkan minat pada linguistik atau ilmu bahasa sejak usia 12 tahun.
Dinamakan Zhou Yaoping, dia mengadopsi nama sebuah pena "Yougang" karena ia ingin membawa "terang" ke dunia.
Baca: Mantan Sumbang Lagu Saat Pernikahan, Pengantin Laki-laki Tiba-tiba Memeluk, Selanjutnya . . .
2. Melalui Jalan yang Sulit Menuju Universitas
Pada tahun 1923, Zhou mendaftarkan diri ke Universitas St. John, Shanghai.
Akan tetapi ia terancam gagal melanjutkan studinya lantaran masalah keuangan.
Beruntung, ia memiliki teman dan kerabat yang akhirnya patungan membayar biaya masuk kuliahnya.
Zhou kemudian dinyatakan lulus pada tahun 1927.
Selama kuliah, ia mengambil jurusan ekonomu dan mengambil les tambahan dalam bidang linguistik.
Trending YouTube! Hanya di Indonesia, Sopir Bus Berani Melakukan Hal Seperti Ini, Tonton Videonya
3. Perang Sino, Jepang
Pada tahun 1933, Zhou menikahi Zhang Yunhe, kemudian ia pindah ke Jepang untuk melanjutkan studinya, namun ia kembali pada awal perang Sino, Jepang.
Setelah Jepang dikalahkan oleh sekutu pada tahun 1945 pada akhir Perang Dunia II, Zhou bekerja di bank Sin Hua.
Saat bekerja di sana, ia ditempatkan di New York dan kemudian dipindahkan ke London, Inggris.
4. Kembali ke China
Pada tahun 1949, saat China modern mulai bangkit dan setelh berdirinya Komunis di China, ia memutuskan kembali ke negaranya untuk mengabdikan diri.
"Kami semua berpikir bahwa China memiliki kesempatan yang sangat baik untuk berkembang, kami tidak mengharapkan kekacauan di masa depan, seperti sejarah menyesatkan kami," kata Zhou.
Begitu kembali ke China, ia mulai mengajar ekonomi di Universitas Fudan di Shanghai.
Akan tetapi akhirnya ia tidak tetap menjadi ekonom.
5. Romaninasasi Bahasa
Saat reformasi bahasa Tionghoa tahun 1955, pemerintah menempatkan Zhou pada posisi kepala sebuah komite untuk mereformasi bahasa China.
Zhou sempat menolak permintaan pemerintah, karena menanganggap linguistik hanyalah sekedar hobi.
Tapi ia tidak diizinkan untuk menolak tawaran itu.
Ia kemudian pindah ke Beijing, di mana dia memulai usaha dan mengembangkan penemuan Pinyin selama tiga tahun.
Baca: Siap-siap, Gedung tak Punya Izin di Jakarta Bakal Dikenai Pajak yang Tinggi
6. Panduan Pengucapan
Pinyin dibuat menjadi romanisasi resmi pada tahun 1958.
Ini hanyalah panduan pengucapan, bukan penganggti sistem penulisan.
"Mao sangat tidak menyukai para ekonom, terutama para profesor ekonomi dari Amerika, pada saat itu saya telah beralih ke bahasa dan tulisan, jika saya tetap mengajar ekonomi di Shanghai, saya pikir saya pasti bisa dipenjara selama 20 tahun," ungkapnya.
7. Dikirim ke Kamp Kerja Paksa China
Pada tahun 1969, Zhao dituduh sebagai seorang akademisi reaksioner, sebagai akibatnya, ia kemudian dikirim untuk bekerja di sebuah kamp kerja paksa.
Selama hidup di kamp kerja paksa, Zhao bekerja di sawah, dan menghabiskan waktu 2 tahun di sana.
Begitu dia dibebaskan, dia kembali ke rumah dan terus menulis tentang bahasa.
Baca: Fahri Hamzah: Setahu Saya Pak Jokowi Gak Pernah Janji Memberantas Korupsi
8. Ensiklopedia Zhou
Pada tahun 1980an, Zhou membantu mengawasi terjemahan ke bahasa mandarin dari Ensikopedia Britannica.
Ia kemudian menghasilkan sebuah karya yang disebut Ensiklopedia Zhou.
9. Kritisi Pemerintah
Zhou merupakan penulis lebih dari 40 buku, banyak di antaranya dilarang beredar lantaran bersifat mengkritisi pemerintah.
10 buku diantaranya diterbitkan setelah ia berusia 100 tahun.
Zhou memulai menulis sebuah blog di Sina dan terus menjadi blogger hingga usianya menginjak 105 tahun.
Saat ditanya mengenai pemerintah, Zhao tidak memberikan banyak komentar.
"Sejujurnya saya tidak memiliki sesuatu yang baik untuk dikatakan tentang Mao Zedong," katanya. (*)
Baca ini: Masih Ingat Logan Paul? YouTuber Kondang yang Memvideokan Mayat di Aokigahara, Begini Nasibnya . . .