Seorang Gadis Cukur Habis Rambutnya untuk Amal Penderita Kanker, Dirinya Justru Dihukum Sekolah
Tapi sekolah tersebut menegaskan peraturan, yang menyatakan bahwa hanya anak laki-laki yang diperbolehkan memotong pendek rambutnya.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Niamh Baldwin (14th), memotong rambut pirangnya yang panjang hingga habis.
Hal ini lantaran dirinya ingin mengumpulkan uang bagi Little Princess Trust, yang membuat rambut palsu untuk penderita kanker.
Namun bukannya memuji, gurunya di Mounts Bay Academy, Penzance, Cornwall menghukumnya dan memotong peringkatnya karena Niamh dianggap tidak memenuhi kebijakan yang seragam.
Ibunya, Anneka (32) mengatakan, "Dia telah dihukum secara tidak adil. Dia selalu menjadi anak yang bijaksana dan perhatian."
"Tapi saya kagum saat dia mengatakan kepada saya bahwa dia ingin melakukan ini selama Natal. Saya pikir ini adalah hal yang paling berani dilakukan." ujarnya dikutip dari Metro, Senin (8/1/2017).
BACA Wanita Ini Kaget saat Dilamar Kekasihnya, tapi Dua Jam Kemudian Kejutan Lebih Besar Menghampiri
'Terutama pada usia 14 - pada usia itu banyak cewek sangat menyukai penampilan dan gayanya, jadi untuk melakukan hal seperti ini, kami sangat bangga." ujarnya.

Niamh Before-After
Tidak terima dengan kebijakan sekolah, Anneka lantas mendatangi pihak sekolah.
Dirinya berkata," Saya sangat marah karena telah membuatnya merasa sangat rendah hanya karena rambutnya"
Padahal Niamh memiliki laporan nilai yang baik dan hampir dapat dikatakan luar biasa dari semua gurunya.
Guru-gurunya juga berpendapat bahwa Niamh adalah gadis yang sangat sopan dan cantik.
"Ini tidak berubah karena gaya rambut dan bagi saya itu adalah diskriminasi. Aku benar-benar marah." ungkapnya.
Tapi sekolah tersebut menegaskan peraturan, yang menyatakan bahwa hanya anak laki-laki yang diperbolehkan memotong pendek rambutnya.
BACA JUGA Gunung Api Papua Nugini Meletus, Ratusan Orang Dievakuasi
Kepala guru Sara Davey mengatakan: "Kebijakan tersebut telah diterbitkan dalam kebijakan perilaku kita selama bertahun-tahun."