Najwa Shihab dan Cak Lontong Beberkan 5 Jurus Ngeles Ala Politisi, Seperti Apa?
Menyikapi ramainya dunia politik Indonesia sepanjang 2017, Najwa Shihab dan Cak Lontong menyoroti tingkah mereka dalam menghadapi pertanyaan.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Menyikapi ramainya dunia politik Indonesia sepanjang 2017, Najwa Shihab menyoroti tingkah mereka dalam menghadapi pertanyaan.
Hal tersebut seperti yang diunggah oleh akun YouTube @Najwa Shihab berikut ini.
"Riuh rendah dunia politik Indonesia sepanjang tahun 2017. Tingkah politisi, ada-ada saja. Apalagi kalau sedang tersandung masalah. Mereka punya seribu jurus untuk menghindar," tulis Najwa Shibab.
1. Cuekin Pertanyaan
Menurut Najwa Shihab, politisi yang enggan menjawab pertanyaan biasanya mengacuhkan pertanyaan tersebut.
"Mau ditanya apa, pokoknya suka-suka dia, jadi kalau kayak gini harus kita cecar terus," ucap Najwa Shihab.
Baca: Soal Pilkada Jawa Timur, Megawati Utus Djarot Temui Risma
2. Mengakui Pertanyaan tapi tak Menjawab
Politisi biasanya mengakui atau memuji pertanyaan-pertanyaan tersebut, tetapi kemudian mengalihkannya terhadap hal lain dan tidak menjawabnya.
"Contohnya nih saya bertanya kepada partai politik, apakah ada mahar jika mau maju pilkada lewat partai Anda. Biasanya nih cara mereka menjawab tapi tidak mau menjawab biasanya bilang 'itu pertanyaan yang menarik, tapi sebelum kita sampai ke sana, saya akan menjelaskan bagaimana tahapan untuk bisa masuk dalam partai," terang Najwa Shihab.
3. Nyerang Balik Pertanyaan
Najwa Shihab memberi contoh dengan kasus yang sama seperti sebelumnya.
Ia kemudian mencontohkan politisi yang menjawab seperti berikut.
"Apa maksudnya Anda bertanya seperti tiu? Mahar itu kan artinya Anda mempertanyakan kredibilitas dan idealisme partai kami," ucap Najwa.
Baca ini: Panjat Pagar, Pria Ini Nekat Ancam Lempar Bom Molotov di Gedung Grahadi Surabaya
4. Menolak Menjawab dan Mengalihkan Perhatian
"Contohnya adalah, 'ini sesuatu yang sangat penting memang harus kita telusuri sama-sama, namun sebelum kita telusuri itu, ada hal lain yang perlu kita perhatikan," jelas Najwa Shihab.
5. Jawab dengan Serang Lawan Politik
Najwa Shihab memberi contoh misalnya, "Apakah betul ada mahar kalau hendak maju lewat partai politik Anda?.
Kemudian ia memberi contoh jawaban "Itu pertanyaan yang harus diajukan ke partai X karena partai X yang sudah terbukti melakukan banyak money politik."
Tak hanya Najwa Shihab, Cak Lontong juga menyebutkan lima cara ngeles politisi saat menghadapi masalah.
1. Pura-pura Sakit
Cak lontong mencontohkan, dua jam sebelumnya sehat, lima tahun berikutnya sakit.
Menurut Cak Lontong milih sakitnya yang tidak berat-berat, seperti misalnya diare.
Baca: Soal Kasus Pencabulan 41 Anak di Tangerang, Pengakuan Pelaku hingga Hukuman Warga yang tak Lapor
2. Pura-pura Lupa
Cak Lontong memberikan contoh, ketika politisi ditanya nama mikirnya terlalu lama.
3. Pura-pura Gak Kenal
Saat ditanya kenal si A,B,C, mengaku tidak kenal.
4. Pura-pura Religi
Menurut Cak Lontong, politisi yang biasanya biasa-biasa saja, setelah tersandung masalah akhirnya menjadi lebih religius.
5. Pura-pura Sakti
Cak Lontong mencontohkan politisi yang menerima uang, tetapi saat terbukti mengaku tidak tahu menahu.
Baca ini: Sederet Fakta Video Panas Bocah SD vs Wanita Dewasa, dari Peran Ibu Kandung hingga Playstation
Video tersebut menuai beragam komentar dari netizen.
@Aboico: Yang ke-enam: ngeles dengan bilang "biar publik yang menilai, karena masyarakat sudah cerdas bla bla bla".
@jack rodriguez: Nomer 4 paling sering dipake sama orang nomor 1 & 2 di D*i.
@qb Batik: ditambah "itu bukan wewenang saya".
@Maulana Sanen: seketika teringat masa masa debat pilkada dki kemarin hmmmm.
@pwrOverwhelming: nah begini yang singkat2 menghibur ajah jangan yang serius terus haha.
Baca juga: Anak Fadli Zon Shafa Sabila Fadli Rilis Dua Single, Netizen: Suaranya Bisa Ngalahin Celine Dion
@Zen RD: 3:32 Yang pura-pura alim itu memang kenyataan, tiba-tiba dia berubah jadi "victim" dan berlindung di balik jubah agama.
@Pahlawan Ampera: pura2 jadi korban tu di berita statemen biasanya seperti ini "saya korban tumbal dari kejinya yg di lakukan orang banyak tapi yg kena saya saja. saya ikhlas lahir batin". (*)