Breaking News:

Banyak yang Mengira Pakai Daging Anjing, Ternyata Ada Sejarah Unik di Balik Nama 'Hot Dog'

Mengapa sosis ada yang disebut hot dog (anjing panas)? Padahal, tidak secuil pun memakai anjing.

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Intisari/huffingtonpost.com
Hot dog 

TRIBUNWOW.COM – Mengapa sosis ada yang disebut hot dog (anjing panas)? Padahal, tidak secuil pun memakai anjing.

Yuk, kita menengok ke tahun 1852. Waktu itu serikat penghasil sosis di kota Frankfurt membuat sosis jenis baru.

Bentuknya panjang dan langsing, tidak besar dan gemuk seperti biasanya.

Sarungnya tipis hampir tembus pandang. Isinya daging cincang yang diberi banyak rempah-rempah lalu diasapi.

Seorang di antara pembuat sosis itu memiliki seekor dachshund (anjing tekel) yang sangat disayanginya.

la menganjurkan teman-temannya agar sosis mereka dibengkokkan sedikit, seperti tubuh anjing tekel. Pasti orang suka, karena lucu, katanya.

Tahun 1880-an, di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, Antoine Feuchtwanger seorang Jerman yang berasal dari Frankfurt, berjualan sosis anjing tekel.

Sosis itu laris, tapi namanya sulit diucapkan lidah Amerika. Untuk mudahnya, ada yang menyebutnya frank(s)wiener, dan lauvlain. 

Sementara itu, di Pulau Coney, Amerika Serikat, Charles Feltman yang berasal dari Frankfurt pula, menjajakan pie dengan kereta dorong.

BACA: Intip Kehidupan Remaja 18 Tahun yang Dapat Uang Saku Rp91 Juta per Bulan, Ternyata Orangtuanya. . .

Ketika penginapan-penginapan menyediakan makanan panas, orang lebih menyukainya daripada pie. Feltman kehilangan pelanggan.

Orang-orang menasihatinya agar ia beralih menjual pelbagai makanan panas. Namun, Feltman tidak mempunyai cukup modal.

Miliknya cuma kereta dorong. Mana mungkin memasak bermacam-macam makanan di kereta dorong?

Feltman mendapat akal. la berjualan sosis anjing tekel panas yang dijepit roti supaya tidak perlu piring.

Sosis itu diberi moster serta asinan kol supaya lebih merangsang selera. Untuk memanaskan sosisnya, ia cuma perlu anglo kecil dan panci.

Dagangannya dinamai "Frankfurter Sandwiches" dan ternyata laku keras. Feltman sampai bisa membuka restoran, " Feltman's German Beer Garden" di tepi pantai tempat pesiar.

Mentang-mentang laku, harga franks-nya dinaikkan terus. Dua penggemar franks bernama Eddie Cantor dan JimmyDurante menjadi kesal.

Mereka  enganjurkan pembantu Feltman, Nathan Handwerker, untuk berhenti dan berjualan franks sendiri dengan harga setengahnya.

Mulai tahun 1916, Nathan berjualan franks buatan istrinya, Ida. Ternyata, para dokter menyukainya. Orang-orang lain pun tertarik. Sosis dijepit roti semakin populer.

Di New York City, seorang pengusaha franks bernama Harry Stevens menyuruh karyawannya menjajakan franks di setiap pertandingan baseball sambil berteriak-teriak, "Red-hot dachshund sausages! (Sosis anjing tekel yang merah dan panas)."

Suatu hari, seorang pelukis kartun temama, Ted Dorgan, menyaksikan penjaja itu berteriak-teriak.

la lantas mendapat ilham untuk menggambar seekor anjing tekel yang berlumur moster, dijepit dengan roti.

Karena dachshund sulit diucapkan kebanyakan orang Amerika, gambar itu diberinya nama hot dog , anjing panas.

Gambar itu dimuat di pelbagai media. Pembaca menganggapnya lucu. Sebutan hot dog pun menjadi terkenal.

BACA: 5 Investasi Bodong Terbesar di Indonesia, Kenali Masing-masing Modusnya

Walaupun sosis frankfurter berasal dari Jerman, tetapi hot dog dihasilkan dan dipopulerkan di Amerika Serikat.

Sekarang, setiap tahun dibuat kira-kira 17 miliar hot dog di Amerika Serikat. Setiap orang Amerika rata-rata memakan 80 hot dog setahun.

Kalau hot dog itu diuntai, panjangnya bisa mencapai bulan dan kembali lagi sebanyak 2,5 kali!

Hot dog memang pernah mencapai bulan sebab para astronaut pesawat Apollo berbekal hot dog juga. (Birgitta Ajeng)

Berita ini telah tayang di Intasari berjudul "Ada Sejarah Unik di Balik Nama 'Hot Dog', Benarkah Dulu Terbuat dari Daging Anjing?"

Sumber: Intisari
Tags:
Hot DogAmerika SerikatJerman
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved