Sejarah Terciptanya Vertical Vlog, Karena Kaum Milenium Malas?
Latar belakang terciptanya vertical vlog yakni fakta bahwa tujuh puluh dua persen kaum milenium mengatakan mereka tidak memutar ponsel mereka untuk ..
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Latar belakang terciptanya vertical vlog yakni fakta bahwa tujuh puluh dua persen kaum milenium mengatakan mereka tidak memutar ponsel mereka untuk menonton video secara horisontal.
Hal ini dibarengi oleh kejadian saat seorang wanita menggunakan iPhone untuk mengambil SnapChat saat Presiden AS Donald Trump berbicara melalui video dengan astronot NASA di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional dari Kantor Oval Gedung Putih pada tanggal 24 April 2017 di Washington, DC.
Perdebatan pun muncul, yakni mengenai kebiasaan orang-orang dalam melihat smartphone mereka.
Seperti yang diketahui, selama bertahun-tahun syuting video secara horisontal sudah diterima masyarakat secara universal.
BACA Tak Perlu Repot Lagi, Begini Cara Mudah Bikin dan Perpanjang SIM Melalui Sistem Online
Namun, berbeda seiring dengan kemunculan platform media sosial yang sedang populer.
Dilansir dari theverticalvlog.com, sebuah penelitian baru-baru ini yang dilakukan oleh perusahaan produksi video berbasis di Denver, Mighteor, menunjukkan bahwa orang dewasa muda menonton video horizontal lebih sedikit, malah memilih opsi menonton yang sebelumnya tidak dapat diucapkan dari layar tegak.
Data yang dikumpulkan melalui survei terhadap ratusan orang dari hampir setiap demografi usia, mengajukan pertanyaan yang berfokus pada bagaimana mereka menonton video.
Sedangkan responden yang sudah berumur, lebih menyukai menonton video secara horizontal.
Sebagian responden mengaku malas untuk menonton video full screen dengan memutar telepon ke samping agar dapat diubah dari horizontal ke vertikal.
Video vertikal ini juga tidak dapat dilepaskan dari eksisnya media sosial sebagai tempat retribusi video tersebut.
BACA JUGA Ada 3 Fasilitas Khusus di Starbucks yang Jarang Diketahui Pengunjung, Dijamin Nyesel Kalau Tak Tahu
Milenium adalah kekuatan pendorong di balik perubahan dalam melihat konten.
Menurut penelitian tersebut, 85 persen milenium yang lahir antara tahun 1981 dan 1997, dilaporkan menggunakan aplikasi daripada browser untuk melihat video.
Dan dengan aplikasi seperti Snapchat dan Instagram, yang hanya menggunakan pengaturan video vertikal, format video vertikal telah berkembang.
Dengan berkembangnya internet dan kecanggihan gadget, hiburan tidak melulu harus di TV.
Kaum milenial bisa mencari tontonan hiburan mereka melalui media sosial kapan saja tanpa harus menunggu jadwal hiburan mereka. (TribunWow/Dian Naren)
