Beredar Keterangan Saksi Soal Pembunuhan Gadis SMA di Hutan Ngliyep, Mengerikan
Gadis SMA (VS) yang berusia 16 tahun ditemukan dengan tubuh bersimbah darah pada Jumat (29/12/2017).
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gadis SMA (VS) yang berusia 16 tahun ditemukan dengan tubuh bersimbah darah pada Jumat (29/12/2017).
Dilansir Surya, VS ditemukan di hutan yang berjarak 500 meter dari pintu masuk obyek wisata pantai Ngliyep, Malang.
Kejadian tersebut sontak menghebohkan publik.
Salah satunya adalah beredarnya keterangan saksi di media sosial Facebook.
Menurut saksi tersebut, ia melihat pelaku (Nd) mengendarai sepeda motor dan membawa pisau.
Ketika warga bertanya, ia menjawab pisau tersebut akan digunakan untuk mencari markisa di ladang.
Akan tetapi pisau tersebut digunakan untuk menggorok leher korban.
Ditempat kejadian, ada seorang penyadap karet yang akhirnya membuatnya takut lalu kabur.
Sementara itu, korban yang masih hidup berjalan mencari bantuan.
Penyadap karet tersebut juga mendatangi warga untuk meminta bantuan.
Top 5 News! Jawaban Mahfud MD Soal Wali Allah Bikin Netter Tertawa hingga Putri Bungsu Bos Indomie Tutup Usia
Warga yang saat itu sedang berkumpul dalam acara duka karena ada yang meninggal, langsung mengahmpiri korban.
Akan tetapi mereka tidak berani menolong korban karena kondisi lukanya, mereka khawatir akan membuat lukanya semakin parah.
Saat sekarat, korban sempat menyampaikan identitas pelaku.
Warga kemudian melaporkan ke pihak kepolisian.
Setelah polisi datang dengan ambulans, korban langsung dibawa ke rumah sakit.
Baca: WhatsApp vs Google Duo, Mana yang Lebih Unggul?
Akan tetapi nyawanya tidak tertolong.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi mengenai beredarnya pernyataan saksi tersebut.

Motif
Menurut ayah korban, Iwanto (45), pelaku menganiaya korban hingga mengakibatkan anaknya kehilangan nyawa lantaran permasalahan jual beli bedak online.
Ia mengaku pada pagi harinya, anaknya sempat dijemput pelaku dan di bawa ke kafe.
"Anak saya sempat menyebut satu nama dan sudah kami sampaikan ke bapak polisi tadi," kata Iswanto.
Menurut Iswanto, sehari sebelumnya, anaknya sempat cekcok dengan pelaku lantaran bedak.
Ia mengatakan anaknya memberikan uang Rp 110 ribu untuk membeli bedak online melalui Nd.
Akan tetapi, pesanan bedak tersebut tak kunjung sampai.
Hingga akhirnya mereka cekcok.
Baca juga: Batas Nominal Barang Bebas Bea Masuk Naik 2x Lipat Jadi $ 500, Penumpang Boleh Senang
"Jadi malam kemarin persoalan pesanan bedak itu sudah selesai sebenarnya. Dan anak saya dan temannya Nd sudah berteman biasa," ucap Iswanto.
Saat ini, pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

Mereka juga masih mendalami kasus tersebut.
"Pelakunya sudah ditangkap dan diamankan. Tetapi karena dia perempuan dan masih di bawah umur, maka penyidikan akan kami limpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Sat Reskrim Polres Malang," kata Sardikan, Kapolsek Donomulyo, Malang. (*)