4 Fakta Kereta Bandara Soekarno-Hatta, Pengamat Menilai Masih Mahal
banyak warga yang berbodong-bondong mendatangi Stasiun Sudirman Baru untuk mencoba kereta tersebut. Seperti apa faktanya? berikut 4 faktanya
Editor: Woro Seto
Buat pengguna apple store bisa download : RAILWAY
Sedangkan Internet booking bisa mengakses tautan: https://reservation.railink.co.id/
3. Sementara hanya bisa diakses lewat 3 stasiun
KA Bandara sementara hanya dapat diakses lewat Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Stasiun Batu Ceper dan Stasiun Bandara Soekarno Hatta.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Railink, Heru Kuswanto.
POPULER: Dua Orang Anak Bekerja Sama dengan sang Ibu Nekat Mencuri Smartphone di Butik, Begini Aksi Mereka
Pada tahap awal pengoperasian KA Bandara Soekarno Hatta, pihaknya hanya melayani tiga stasiun mulai dari pukul 03.51 - 21.51 rute Sudirman Baru (BNI City) hingga Soekarno-Hatta dan 06.10 - 23.10 rute Soekarno-Hatta hingga Sudirman Baru (BNI City) dengan headway setiap 1 jam sekali.
4. Kata pengamat
Pengamat transportasi, Azas Tigor Nainggolan, mengungkap bahwa tarif yang diberlakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk KA Bandara Soekarno-Hatta, masih tergolong mahal.
Diketahui, Kemenhub memberlakukan tarif normal sebesar Rp 70.000, untuk KA Bandara Soekarno-Hatta, mulai tanggal 2 Januari 2018.
Tigor mengatakan bahwa seharusnya pemerintah melakukan hitungan berapa yang harus dibayar oleh penumpang dan besar subsidi yang diberlakukan.
"Ya masih mahal lah. Harusnya dihitung dulu berapa biaya per penumpangnya lalu diumumkan besaran biayanya. Selanjutnya dibuat perhitungan antara subsidi dan berapa yang dibayar oleh penumpangnya," ujar Tigor, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (26/12/2017) yang dilansir dari Tribunnews.
VIRAL: Menteri Susi Pujiastuti Merasa Kehilangan Privasi, Netizen Malah Bahas Isu Pelakor, Ada Apa?
Ia mencontohkan jika misalnya 60% subsidi dan 40% dibayar penumpang, maka besarnya subsidi akan membuat masyarakat tidak keberatan.
"Masyarakat akan merasa tidak diberatkan dan mau menggunakan fasilitas ini ke bandara," tambahnya.
Ketika masyarakat sudah mau menggunakan fasilitas tersebut, maka dipastikan, kata Tigor, masyarakat mau berpindah dari menggunakan kendaraan pribadi ke kereta bandara. (*)