Breaking News:

IHSG Cetak Rekor Tertinggi Jelang Libur dan Berpotensi Naik Tipis Pekan Terakhir 2017

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat dan mencetak rekor tertinggi menjelang libur akhir tahun

Editor: Lailatun Niqmah
Antara
Ilustrasi IHSG 

TRIBUNWOW.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat dan mencetak rekor tertinggi menjelang libur akhir tahun.

Dilansir Kontan, pada Jumat (22/12/2017) IHSG menguat 37,62 poin atau 0,61% ke level 6.221,01.

Sektor yang Menguat

Enam sektor menguat dengan kenaikan tertinggi pada sektor aneka industri sebesar 1,26% dan sektor keuangan 1,06%.

Sektor infrastruktur menguat 0,91%.

Sektor barang konsumer menguat 0,80%.

Sektor manufaktur menanjak 0,71%.

Sektor konstruksi hanya naik tipis 0,09%.

Sektor yang Melemah

Empat sektor melemah dengan penurunan tipis.

Sektor industri dasar tergerus 0,02%.

Sektor pertambangan melemah 0,09%.

Sektor perkebunan terkoreksi 0,10%.

Sektor perdagangan menjadi sektor dengan penurunan terbesar, yakni 0,54%.

Baca: Sebut Ahok Belum Pantas Dapat Remisi, Fadli Zon Banjir Kritikan dari Netizen: Dendam Banget Ya Pak

Volume Transaksi

Volume transaksi bursa hari ini mencapai 29,37 miliar saham.

Tingginya volume ini salah satunya disebabkan oleh transaksi saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) sebesar 12,83 miliar saham di pasar negosiasi.

Total nilai transaksi bursa di hari ini mencapai Rp 10,79 triliun.

Sebanyak 156 saham melemah, 176 saham menguat, dan 125 saham bergerak mendatar.

Berikut top gainers pada indeks LQ45 hari pada Jumat (22/12/2017):

- PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) 5,06%

- PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) 4,65%

- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) 2,06%

Top losers pada LQ45 hari ini terdiri dari:

- PT Hanson International Tbk (MYRX) -3,48%

- PT Global Mediacom Tbk (BMTR) -2,50%

- PT Waskita Karya Tbk (WSKT) -2,26%

Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 27,7 miliar di pasar reguler.

Trending YouTube: Viral! Video Detik-detik PBB Tolak Pengakuan AS, Palestina Menang Telak, Netizen: Allahu Akbar

Sedangkan pada seluruh pasar, investor asing mencatat penjualan bersih Rp 283,52 miliar.

Asing mencetak pembelian bersih terbesar pada saham PT MNC Land Tbk (KPIG) Rp 468,9 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 391,2 miliar, dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) Rp 179,4 miliar.

Sedangkan penjualan bersih terbesar pada PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) Rp 806,3 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 479,7 miliar, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp 234,8 miliar.

Sementara itu, IHSG diprediksi akan naik tipis dalam pekan terakhir 2017 ini.

Selama sepekan, indeks sudah menguat 1,66%.

Analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji melihat IHSG minggu ini memang banyak diterpa katalis positif tak hanya dari dalam, tapi juga luar negeri.

Dari dalam negeri, Nafan melihat pemerintah masih bisa menjaga pertumbuhan ekonomi berkesinambungan.

Tingkat inflasi masih stabil dan devisa masih terjaga.

Baca ini: Antar Keluarga Melahirkan Satu Keluarga Tewas dalam Kecelakaan di Takalar, Begini Kronologinya

Dari luar negeri, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings, Kamis (21/12/2017), menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi BBB. Rating ini menurut Nafan juga mengonfirmasi bahwa pemerintah telah berhasil mengatasi tantangan perekonomian yang ada.

"Penguatan IHSG mencerminkan fundamental ekonomi kita cenderung stabil," ujar Nafan.

Sementara itu, Analis Danpack Sekuritas Harry Wijaya juga sepakat bahwa sentimen terkuat rekor IHSG di akhir pekan ini juga didorong sematan peringkat dari Fitch Rating.

Dilihat dari penggeraknya, indeks pekan ini banyak didorong oleh saham konsumer rokok seperti PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Pekan depan, Nafan melihat bahwa IHSG masih bisa berpotensi melanjutkan penguatan meski tidak signifikan.

Baca: iPhone Lama Lemot dan Mati Mendadak Setelah Update, Apple Hadapi Tuntutan Hukum

Ia melihat di tiga hari terakhir perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017 masih akan ada katalis positif sektor ritel.

Pada libur Natal ini, Nafan melihat ada peningkatan konsumsi masyarakat yang berimbas pada emiten sektor tersebut.

Selain itu, di pekan depan Nafan juga melihat bahwa pasar akan mendapatkan katalis positif dari emiten sektor pertambangan.

Pasalnya di minggu depan Nafan melihat dollar AS masih cenderung flat. Pasalnya, di tengah rencana reformasi pajak, pemerintah AS saat ini belum mengesahkan anggaran belanja negara, sehingga ada ketidakpastian.

Nafan memproyeksikan IHSG pekan terakhir 2017 akan bergerak di rentang 6.170-6.250. Tak jauh beda, Harry melihat indeks pekan depan masih memiliki potensi kenaikan.

Baca juga: Anies Baswedan tak Setuju BOP-nya Disisihkan Sebagian untuk TGUPP, Mendagri Tegaskan Hal Ini

"Tapi kenaikannya terbatas, sisa tiga hari, indeks akan bergerak di rentang 6.200-6.300," tutur Harry.

Harry menyebut beberapa saham yang bisa diperhatikan investor pekan depan seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). (*)

Tags:
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)FinansialBisnis
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved