Sandiaga Uno Cabut Subsidi Transjakarta, Ini Alasannya
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno akan mencabut subsidi Public Service Obligation (PSO) untuk moda transportasi Transjakarta pada tahun 2019.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengatakan akan mencabut subsidi Public Service Obligation (PSO) untuk moda transportasi Transjakarta pada tahun 2019.
Dilansir Tribunnews.com, Sandiaga berencana mencabut subsidi tersebut lantaran subsidi yang disiapkan untuk Tansjakarta di APBD hanya terserap 50 persen.
Ia juga menjelaskan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Budi Kaliwono tengah berhitung dengan subsidi tersebut karena penganggaran di APBD yang masih cukup besar.
“Pak Budi sedang berhitung karena subsidi di APBD untuk Transjakarta mencapai Rp 2-3 triliun. Saya rasa pencapaian Transjakarta ini adalah sebuah langkah penghematan yang luar biasa.”
“Dengan non-fare box revenue kita harap mereka bisa mandiri dan tidak memerlukan subsidi lagi,” tandasnya.
Meski demikian, Sandiaga Uno memastikan tarif tidak akan naik walaupun subsidi dicabut.
“Tidak naik sama sekali, mereka justru akan meningkatkan pendapatan di luar tiket (non-fare box revenue). Kita harap tidak membebani APBD ke depan,” ujar Sandiaga di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu (20/12/2017).
Top 5 News! Janda yang Rela Jadi Sopir Truk Dicaci Maki hingga Mahfud MD Ingatkan Uang Dibalik LGBT
Seperti diberitakan sebelumnya, Sandiaga bahkan menantang Direktur Utama PT Transjakarta untuk tidak menggunakan subsidi di tahun 2019.
“Saya bahkan menantang Direktur Utama PT Transjakarta, Pak Budi Kaliwono untuk tidak menggunakan subsidi di tahun 2019. Subsidi yang hanya terserap 50 persen menunjukkan kinerja PT Transjakarta baik dan Pak Budi telah melakukan optimalisasi dan efisiensi,” terang Sandiaga Uno saat ditemui di kawasan Koja, Jakarta Utara, Rabu (20/12/2017).
Menurut Sandiaga Uno, saat diberi tantangan tersebut, Budi Kaliwono menyanggupinya.
Sandiaga juga menjelaskan bahwa PT Transjakarta sedang merencanakan inovasi untuk meningkatkan pendapatan non tiket.
Ia berharap dengan inovasi-inovasi yang dilakukan PT Transjakarta bisa meningkatkan jumlah penggunanya.
“Pemprov Jakarta akan siap memfasilitasi apabila PT Transjakarta ingin meningkatkan pendapatan non tiket. Semoga dengan program OK OTrip juga PT Transjakarta bisa meningkatkan jumlah pengguna dari 500 ribu orang menjadi satu juta pengguna,” pungkasnya.
Baca: Soal Listrik di Papua, Jokowi: Kalau Presiden Saja Mati Tiga Kali, Pasti Rakyat Lima Kali