Militer Israel Gunakan Senjata Ini Untuk Hadang Demonstran hingga Menghancurkan Wajah & Kepalanya
"Darahnya keluar banyak sekali seperti air terjun," kata Manal. Seluruh penduduk Desa Nabi Saleh pun melakukan aksi solidaritas untuk menyelamatkannya
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
Ia harus dilarikan ke unit gawat darurat di Rumah Sakit Istishari di Ramallah, Tepi Barat.
Mohammed terkena peluru karet yang ditembak polisi Israel tepat mengenai wajahnya ketika sedang berunjukrassa di Desa Nabi Saleh.
Sepupu Mohammed, Manal Tamimi berkata, peluru itu menghancurkan hidung dan rahang sebelum tersangkut di antara tengkoraknya.
"Darahnya keluar banyak sekali seperti air terjun," kata Manal seperti dikutip dari Kompas.com Kamis (21/12/2017).
Ketika melihat kondisi Mohammed tak sadarkan diri, keluarganya sempat mengira ia sudah meninggal.
Akibat kondisi tersebut, Mohammed harus menjalani pembedahan selama enam jam oleh tujuh ahli bedah Palestina di Istishari.
Selain mengeluarkan peluru karet dari wajahnya, dokter juga merekonstruksi rahang Mohammed, dan menempatkannya dalam koma buatan selama 72 jam ke depan.
"Dokter berkata, kemungkinan terburuk adalah Mohammed kehilangan penglihatan dan pendengarannya," ucap Manal.
Suami Manal, Bilal menyatakan, seluruh penduduk Desa Nabi Saleh melakukan aksi solidaritas untuk menyelamatkan Mohammed.
"Ada yang sampai mendonorkan darahnya untuk sepupu saya," kata Bilal.
BACA JUGA Kabel Kopling Putus tak Perlu Dorong, Begini Caranya Agar Motor Tetap Jalan
Larangan dan Penyalahgunaan Peluru Karet
Sudah lama penggunaan peluru karet dikritik oleh organisasi kemanusiaan dan pegiat HAM.
Untuk mengamankan keadaan, polisi Israel di Yerusalem menggunakan peluru dari spons atau yang dikenal sebagai peluru plastik.
Jenis ini telah digunakan oleh aparat keamanan Israel di Yerusalem. Sementara di Tepi Barat, polisi masih memakai peluru karet.