Viral Video Pria Dibacok 4 Orang Warga hingga Terkapar, Netizen Ungkap Fakta Kejadian Sebenarnya
Media sosial sedang diramaikan dengan beredarnya video seorang pria dikeroyok oleh empat orang menggunakan senjata tajam di sebuah perkampungan.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Unggahan ini pun kemudian menjadi viral di media sosial dan banyak mendapatkan tanggapan dari para netizen.
Hingga pada akhirnya ada seorang netizen yang mengungkapkan kronologi singkat dari kejadian ini.
Hal ini diungkapkan oleh akun Facebook bernama Riwandi Wandi Berjaya.
Ia menjelaskan bahwa kejadian itu terjadi di Km 58, Jalan Loksado yang tembus ke Batu Licin, Kampung Emel, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Dikatakan, korban yang diserang empat pria tersebut tengah naik motor dan kemudian melewati jalan yang berlubang.
Saat melewati air berlubang itulah, air di dalamnya terciprat dan mengenai penduduk di kampung tersebut dan langsung memanggil keluarganya.

Kronologi pun juga dijelaskan oleh akun Facebook bernama Hamdan.
Melalui kolom komentar, Hamdan menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada bulan Januari silam.
Diketahui korban bekerja sebagai petugas keamanan di Batu Licin.
Serupa dengan penjelasan yang disampaikan oleh akun Facebook Riwandi Wandi Berjaya, kejadian ini bermula saat korban melewati lubang jalan yang ada airnya dan terciprat ke warga kampung di sana.
Saat air dalam lubang tersebut terciprat, warga sempat meneriakinya.
Namun, sang korban pembacokan ini bukannya minta maaf malah menampar seorang warga di sana.
BACA JUGA: Nyanyikan Lagu Shania Twain You Are Still The One, Suara Pengamen Ini Membuat Netizen Tercengang
Hamdan: ini kejadian januari di daerah batu licin,korban orang kandangan bekerja sebagai security di batu licin,pas pulang menuju kandangan nabrak lobang yg ada airnya,muncrat kena warga,diteriakin lah sama warga,bukannya minta maaf si korban malah balik nampar warga,yah habis dikeroyokin
Maka dari itu, pengeroyokan yang terekam di dalam video tidak lagi bisa dihindarkan hingga sang korban terkapar di bawah pohon.