Gempa Bumi
Takut Terjadi Tsunami, Wisatawan yang Ingin Liburan Pilih Pulang Tinggalkan Pantai Pangandaran
Warga memilih berkumpul di alun-alun Cijulang terlebih ada peringatan dini potensi tsunami.
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Hingga pukul 01.00 Sabtu (16/12/2017) dinihari ratusan warga Cijulang Pangandaran masih bertahan di sekitar alun-alun Cijulang, mereka belum berani masuk rumah menyusul guncangan gempa 6,9 SR yang terjadi pukul 23.47, sejam sebelumnya.
“Warga belum berani masuk rumah, bahkan penduduk pantai Batukaraas ikut bergabung di alun-alun ini, mereka memilih mengungsi. Suasana cukup mencekam karena listrik mati. Wisatawan sudah sejak tadi banyak yang meninggalkan kawasan Batukaraas,” ujar H Opang, penduduk Ciwaru Cijulang Pangandaran kepada Tribun.
Menurut H Opang, gempa 6,9 SR yang terjadi tengah malam tersebut, telah membuat warga berhamburan keluar rumah.
Panik, genteng dan pot berjatuhan.
Warga memilih berkumpul di alun-alun Cijulang terlebih ada peringatan dini potensi tsunami.
“Tapi sampai jam 01.00 ini tak ada tsunami, mudah-mudahan tidak ada. Katanya ada di Cipatujah tapi kecil,” katanya.
Kepanikan juga dirasakan warga di Pangandaran.
Wisatawan banyak yang hendak berlibur akhir pekan (week end) memilih meninggalkan kawasan pantai, pulang.
Baca Juga: Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata Minta Seluruh Camat Tak Tinggalkan Wilayah Masing-masing
“Tak hanya warga yang panik, wisatawan banyak yang memilih pulang. Apalagi tadi sempat terdengar sirine peringatan. Banyak warga yang memilih mengungsi,” ujar Karcim warga Dusun Parapat Pangandaran.
Kondisi serupa juga dialami oleh Dadan Sagita yang bersama keluarganya memilih mengungsi ke Purbahayu.
“Saya sama keluarga memilih mengungsi ke Purbahayu ini. Kan potensi tsunami. Banyak yang mengungsi ke sini,” ujar Dadan kepada Tribun via telepon.
Sejumlah bangunan dilaporkan rusak akibat goncangan gempa menjelang tengah malam tersebut.
Seperti di Ciamis, rumah ruhiyat di Imbanagara rontok bagian atapnya.
Di Sadananya dan Banjarsari banyak rumah yang retak dan jebol dinding temboknya.
“Kami masih mendata dan menunggu laporan,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ciamis, Ani Supiani.
Di Ciamis pasien rumah sakit Al Arif sempat panik menyusul gempa yang mengunjang di tengah malam tersebut.
“Saya kan dirawatnya di lantai 2. Pasien pada panic, turun ke lantai2 sampai membawa infusan,” ujar Ayu yang dirawat di ruang B-1 lantai 2 RS Al Arif Ciamis.
Di kawasan Bolenglang, begitu terjadi guncangan gempa yang cukup kuat dan lama tersebut memilih berlarian ke luar rumah. “Gempanya kuat sekali, lampu PJU pun sampai mati,” ujar Nana. (*)
Berita ini telah tayang di tribun jabar berjudul Takut Terjadi Tsunami, Wisatawan Balik Kanan Tinggalkan Pantai Pangandaran