Breaking News:

Pelaku Pengirim Bom Paket di Surabaya Terungkap, Dikirim Via Ojek Online, tak Disangaka Ini Motifnya

Tersangka Edy Wijanarko (42) warga asal Bulak Banteng itu berhasil diringkus dan mengaku menyesal atas ulahnya.

Editor: Lailatun Niqmah
Surya
Bom paket meledak di Surabaya 

TRIBUNWOW.COM - Pelaku bom paket yang sempat menghebohkan Surabaya kini berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.

Tersangka Edy Wijanarko (42) warga asal Bulak Banteng itu berhasil diringkus dan mengaku menyesal atas ulahnya.

Perbuatan tersangka sebenarnya untuk memberi peringatan kepada korban Anton agar tidak menjalin hubungan asmara lagi bersama istrinya.

Dilansir Surya, Edy mengaku telah lama mengetahui istrinya selingkuh dengan Anton sejak beberapa bulan lalu.

Hal ini berakibat kehidupannya dengan sang istri menjadi  tidak harmonis lagi.

"Saya sudah mengingatkan beberapa kali pada istri. Tapi tetap saja seperti itu," ungkap tersangka Edy.

Apakah Anda bangga setelah mengirim bom paket pada Anton Warjono? "Saya menyesal Pak," ujarnya merunduk.

Rupanya peringatan itu kebablasan yang bisa mengancam nyawa seseorang.

"Pada dasarnya tersangka menyesali perbuatannya. Tapi untuk menyelesaikan itu kan tidak boleh seperti itu," kata Ronny Suseno.

Paket bom rakitan yang dikirim oleh tresangka merupakan hasil buatannya sendiri.

Edy mengaku belajar otodidak melalui internet dengan searching lewat Google.

Baca: Sederet Foto dan Video Dampak Gempa Bumi di Berbagai Daerah

Bom paket itu dinilai paling mudah oleh tersangka karena tidak banyak membutuhkan bahan peledak dan waktu.

Bahan dasarnya adalah, kotak, baterai, kabel dan potasium.

"Tersangka pernah belajar membuat bom daya ledaknya di atas bom paket. Tapi tidak diteruskan karena rumit," ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ronny Suseno, Jumat (15/12/2017).

Untuk membikin bom paket yang dikirim ke Anton Warjono asal Sidobogem, Kecamatan Sugio, Lamongan, Edy mengaku tidak langsung jadi.

Percobaan dilakukan sampai enam kali dan itu baru bisa meledak.

"Pertama dicoba pada lampu dan berhasil meledak," jelasnya.

Darimana potasium dibeli tersangka? "Tersangka mengaku membeli potasium di toko kimia di seputaran Surabaya saja," katanya.

Apa latar belakang tersangka? "Tersangka adalah lulusan STM dan tahu soal elektronika," paparnya.

Bom paket yang dikirim itu berisikan potasium, pecahan kaca dimasukkan, dalam sebuah dus book ponsel.

Dus book yang dipakai adalah miliknya sewaktu membeli ponsel.

Polisi dan tersangka bom paket
Polisi dan tersangka bom paket (Surya)

Namun IMEI yang tertera dalam dus book dihapus oleh tersangka.

Penghapusan ini dimaksudkan untuk mengelabui petugas agar tidak bisa melacak.

Penangkapan ini bermula saat polisi memeriksa rekaman CCTV.

Top 5 News! Pesulap Asal Indonesia Juara Asias Got Talent hingga Surat SPG yang Dimutilasi Suaminya di Karawang

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ronny Suseno, menjelaskan dari hasil penelusuran video rekaman CCTV terlihat orang mengantar paket yang tidak diketahui isinya.

"Saat mengirim paket, orang itu tidak terburu-buru atau santai saja. Waktu meninggalkan lokasi masih sempat memainkan ponselnya," ujarnya, Jumat (15/12/2017).

Dari data yang ada, penyidik akhirnya mengecek dua jasa ojek online yang diketahui memiliki layanan untuk mengantarkan pesanan atau paket itu.

Berdasarkan informasi waktu pengiriman dan alamat tujuan pengiriman ke PT Bahana Line atas nama penerima Anton Warjono, akhirnya diketahui yakni Edy Wijanarko.

"Anggota akhirnya mencari keberadaan Edy. Apalagi pada Rabu (13/12) pukul 22.00 WIB Edy sudah tidak di rumah," ungkap kapolres.

Ketika meninggalkan rumah pada malam hari, Edy terlihat tergesa-gesa.

Seketika itu anggota bergerak mencari keberadaan Edy.

"Ternyata Edy sudah berada di Terminal Arjosari, Malang. Tersangka berhasil ditangkap di Blimbing, Malang dan Jumat (15/12/2017) pukul 03.00 WIB dibawa ke mapolres," tandas AKBP Ronny Suseno.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah bom paket yang meledak di Surabaya pada Senin (11/12/2017) malam dan membuat korban alami trauma berat.

kejadian bermula ketika AW, seorang warga asal Lamongan, Jawa Timur menerima sebuah paket.

Setelah itu korban mencoba mencari tahu bingkisan itu karena tak ada alamat dan nama penerima bingkisan.

Paket yang ternyata berisi bom tersebut dikemas dalam tas plastik.

Sesuai CCTV yang ada, AW membawa dan membuka paket di sebuah warung dekat tempatnya bekerja.

Baca ini: Petugas Ungkap 6 Gudang Penyimpanan Limbah Medis yang Sangat Berbahaya di Cirebon, Diduga Milik TNI

"Setelah dikocok-kocok ada bunyinya. Lantas plastik box dibuka dan meledak. Untungnya korban tidak apa-apa," ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Ronny, Kamis (14/12/2017).

Setelah paket tersebut dibuka, tiba-tiba terjadi ledakan, AW lalu kabur.

Meski peristiwa ini terjadi pada Senin (11/12/2017) malam tapi baru dilaporkan ke Polres Tanjung Perak, Selasa (12/12/2017) siang.

"Kalau dikatakan penanganan terlambat, memang terlambat. Barang bukti hasil ledakan sempat dibawa pulang korban," ungkap AKBP Ronny.

Dari rekaman CCTV yang ada, ledakan yang ada sempat memunculkan percikan api yang cukup besar. (*)

Trending: Aksi The Sacred Riana Viral, Netizen Justru Soroti Mantra yang Diucapkan, Ternyata

Sumber: Surya
Tags:
Bom paketSurabaya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved