Muka Nasori Kena Aspal Panas Saat Duel, Suami Bu Kades Asal Tegal Jadi Tersangka
Nasori (48), warga RT 001/RW 001 Desa Karangmulya, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, terkena aspal panas di muka dan kedua tangannya.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Nasori (48), warga RT 001/RW 001 Desa Karangmulya, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, terkena aspal panas di muka dan kedua tangannya.
Ia mengalami luka bakar saat terlibat adu fisik dan didorong Imam Rojai, pada Minggu (10/12/2017).
Dilnsir TribunJateng.com, saat ini Kepolisian Resor Tegal telah menetapkan Imam Rojai (54) sebagai tersangka.
Imam yang merupakan suami Kepala Desa Dukuhtengah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Kustinah ditetapkan tersangka atas kasus dugaan penganiayaan.
Ia diduga menganiaya Nasori hingga mengalami luka bakar pada wajah dan tangannya akibat terkena aspal panas.
Kapolres Tegal, AKBP Heru Sutopo, mengatakan setelah gelar kasus, Reskrim Polres Tegal menetapkan Imam Rojai tersangka atas kasus itu.
"Dari hasil pemeriksaan, sudah kami tetapkan tersangka," tegas Heru Sutopo saat dihubungi, Rabu (13/12/2017).
Menurutnya, tersangka dijerat dengan Pasal 351 KUHP yakni penganiayaan yang mengakibatkan korban terluka.
Ancamannya, hukuman lima tahun penjara.

Saat ini, kata dia, penyidikan sedang ditingkatkan untuk menentukan apakah tersangka ditahan atau tidak.
Jika situasi kurang kondusif, dan mengancam keselamatan tersangka, akan dilakukan penahanan.
Seperti diketahui, setelah insiden tersebut, warga Desa Karangmulya yang merupakan tetangga desa korban Nasori, menggeruduk Mapolsek Bojong untuk menuntut keadilan.
"Saya meminta kepada Kasat Reskrim untuk mencermati kasus itu dan memintanya untuk transparan dalam penanganan proses hukumnya," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, kejadian bermula ketika Imam Rojai tengah mengawasi proyek pengaspalan jalan, Nasori melintas menggunakan sepeda motor dan berhenti.
"Terus saya bilang, pangkat kang? (Berangkat kang?). Dia tidak menjawab sesuai pertanyaan saya, malah justru mengatakan hal lain," kata Imam saat di rumahnya, Selasa (12/12).
Menurutnya, Nasori malah membicarakan terkait kinerja istrinya, yang dinilainya lamban.
Baca: Sidang Praperadilan juga Diskors, Hakim Kusno Ingin Lihat Rekaman Sidang di Pengadilan Tipikor
"Dia malah bercerita tentang zaman sahabat nabi yang memilih pemimpin bekas preman dibandingkan perempuan. Dia justru membanding - bandingkan kepala desa laki- laki dengan istri saya," ujarnya.
"Saya ngomong, wis njenengan ora usah kakehen komentar (jangan kebanyakan komentar). Silakan urus desa sendiri. Kalau mau kritik ya kritik desa sendiri," imbuh Imam.
Kemudian, lanjutnya, ia mendorong Nasori dan helmnya terjatuh.
Kemudian, Nasori turun dari sepeda motor dan mengambil helmnya itu.
"Setelah itu, dia memukul dengan helm tapi saya menghindar. Lalu dia pakai helmnya lagi dan tiba- tiba menubruk saya. Saya jatuh ke pagar dan dia ke got," ucapnya.
Lantas, kata dia, Nasori mengambil drum berisi minyak hendak menyiramkan pada dirinya.
Baca juga: Setnov: Saya 4 Hari Diare Minta Obat Tidak Dikasih Dokter, Saksinya Ada
Saat itu, tangan Nasori terciprat aspal.
"Begitu juga dengan mukanya yang terciprat aspal. Dia menghentak- hentakan drum untuk mengancam saya dengan menyiram aspal," kata Imam.
Dia mengatakan siap memberikan keterangan sebenarnya kepada polisi.
Sementara itu, pengakuan berbeda datang dari Nasori, ia mengaku didorong hingga mengenai drum yang berisi aspal panas.
"Saya sering melintas di jalan desa tersebut. Lagi- lagi ada palang kayu tidak boleh lewat karena sedang diperbaiki. Diperbaiki kok lama banget, jadi tidak bisa lewat dan harus memutar," ucapnya.
Menurutnya, ketika istrinya dikritik seperti itu, Imam Rojai lantas memukulnya di bagian kepala.
Saat itu, Nasori masih berada di atas motornya dan mengenakan helm.
Setelah memukul kepala, kata dia, Imam Rojai memukulnya di bagian pundak.
"Saya terus didorong hingga motor roboh. Saat mau naikan motor, saya didorong lagi dan mengenai drum berisi aspal panas," ucapnya.
Lantas, aspal mengenai kepala dan seluruh badan bagian atasnya.
Beruntung, saat itu, ia masih mengenakan helm dan jaket cukup tebal.
Viral: Seorang Pemuda Mati Demi Eksis di Dunia Maya dan Hadiah, Ternyata Ini Alasannya Ikut Tantangan Maut
"Kalau tidak pakai helm dan jaket, mungkin badan dan kepala saya kena aspal semua. Itu jaket saya saja sampai rusak kena aspal panas," tutur Nasori.
Ia pun langsung berdiri kembali dan meraih motornya dengan tangan penuh aspal.
"Ia kemudian mengejar saya lagi. Namun tidak kena. Dalam hati saya berkata, tangan dan muka kena aspal panas, kie tah kayane aku pan mati (sepertinya saya mau mati)," katanya.
Setelah itu, ia pun dilarikan ke puskesmas setempat kemudian dirujuk ke rumah sakit. (*)