Selalu Di-bully Karena Punya Dagu Panjang, Wanita Ini Tunjukkan Transformasi yang Mencengangkan!
Wanida Wantakamphu, wanita berusia 21 tahun ini selalu diintimidasi dan diejek karena memiliki dagu yang 'cakil'.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM - Wanida Wantakamphu (21) dari Nonthaburi, Thailand, selalu diintimidasi dan diejek karena memiliki dagu yang 'cakil'.
Melansir dari Viral 4 Real pada Rabu (6/12/2017), bentuk dagunya yang berbeda dari yang lainnya itu mengakibatkan Wanida kehilangan kepercayaan dirinya dan menimbulkan perasaan tidak aman.
"Ketika saya melihat ke cermin, saya tidak menyukai apa yang saya lihat. Saya benci semua kata-kata kasar itu. Mereka bilang saya seperti penyihir karena punya dagu panjang" ucapnya.
Heboh! Wanita Kesurupan Saat Ditilang Polisi, Netizen Malah Salah Fokus dengan Hal Ini
Hingga pada akhirnya, Wanida terpilih untuk mengikuti reality show make over bertajuk 'Let Me in Thailand'.
Diketahui, 'Let Me in Thailand' ini adalah reality show dari Korea Selatan yang populer untuk memberikan kesempatan pada orang-orang untuk mengubah hidupnya dengan cara operasi plastik.
Setelah mengikuti acara ini, Wanida pun mengalami perubahan yang drastis dan mencengangkan.
Ia juga mengaku kini dirinya bisa tersenyum lepas setelah melalui serangkaian operasi.
Elektabilitas Tinggi, Tapi Nasib Jokowi Diprediksi Akan Sama dengan Ahok, Ini Penjelasannya!
Operasi plastik tersebut termasuk pembesaran buah dada, pengangkatan dahi, operasi kelopak mata, dan juga operasi rahang untuk memperbaiki bentuk wajahnya.

"Reality show ini memberi saya kehidupan dan wajah baru. Ini membuat saya lebih banyak tersenyum daripada sebelumnya" ungkap Wanida.

Namun, ada kisah sedih yang terselip dari kebahagiaan barunya kini.
Pasalnya, pacarnya meninggal karena mengalami kecelakaan mobil empat hari sebelum ia mengungkapkan transformasinya di acara tersebut.

"Saya terdiam, awalnya tidak percaya dan berpikir itu hanya lelucon" katanya dalam sebuah wawancara yang membahas soal kematian kekasihnya tersebut.
"Dia menerima saya apa adanya, saya sangat mencintai dan merindukannya" tambah Wanida sambil menangis.

Meski demikian, Wanida berharap dapat memulai kehidupan barunya di Korea Selatan tahun depan.
Pasalnya, ia terpilih dalam program kerja tiga tahun Departemen Tenaga Kerja.

(*)