Breaking News:

Jokowi vs Prabowo dalam Pilpres 2019, Akankah Jokowi Kembali Menang?

Menurut hasil survei Poltracking, kesempatan Joko Widodo untuk mempertahankan jabatannya sebagai Presiden RI di Pilpres 2019 masih cukup tinggi.

Editor: Dian Naren

TRIBUNWOW.COM - Dilansir dari Tribunnews, Muhammad Qodari selaku Direktur Eksekutif Indo Barometer mengatakan kemungkinan besar dua orang tersebut yakni Jokowi dan Prabowo akan kembali maju tahun depan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Ia mengatakan suhu politik dalam Pilpres 2014 lalu akan terjadi lagi dalam Pilpres 2019 mendatang.

"Jika dua pasang, maka kubu koalisi akan terdiri dari kubu Joko Widodo dan kubu satu lagi yang diisi Prabowo Subianto atau calon yang di endores (red: dukung) Prabowo Subianto," ujarnya dalam pemaparan hasil survei Indo Barometer, di Hotel Atlet Century Park, Jakarta Pusat, Minggu (3/12/2017).

Ia menambahkan, jika aturan Pilpresnya memungkinkan adanya tiga orang calon presiden (capres), bisa dipastikan pihak ketiga yang akan ikut meramaikan pesta demokrasi tersebut, adalah kubu yang dibentuk Presiden RI ke 6, Susilo Babang Yudoyono (SBY).

Namun begitu, baik Jokowi yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) maupun Prabowo, keduanya sama-sama belum dideklarasikan untuk diusung sebagai capres partainya masing-masing.

BACA  Dua Anggota Kepolisian Dibacok Sekelompok Remaja di Pondokgede, Begini Kronologinya!

Jokowi dikabarkan sudah diputuskan untuk diusung sebagai capres pada Pilpres 2019 mendatang oleh Partai Golkar dan Partai NasDem.

Menurut hasil survei Poltracking, kesempatan Joko Widodo untuk mempertahankan jabatannya sebagai Presiden RI di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang masih cukup tinggi.

Hal ini ditandai dengan tingkat keterpilihan atau elektabilitas Joko Widodo alias Jokowi yang masih tinggi.

Selain itu tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya sebagai presiden, juga terhitung tinggi.

Poltracking menggelar survei tersebut pada 8 - 15 November lalu di 34 provinsi melalui metode stratified random sampling.

Survei dilakukan terhadap 2.400 responden dengan 'margin or errornya' mencapai plus-minus 20 persen.

Melalui pertanyaan terbuka, 41,5 persen responden menyebut nama Joko Widodo.

Di belakangnya, dengan 18,2 persen nama yang disebut adalah Prabowo Subianto.

Melalui survei semi terbuka dengan 30 nama kandidat yang disodorkan ke responden, nama Joko Widodo atau Jokowi masih berada di urutan teratas dengan 47,9 persen, diikuti oleh Prabowo Subianto dengan 2,2 persen.

BACA JUGA  Punya Harta Rp 11 Triliun, Arini Saraswaty jadi Wanita Terkaya Indonesia di Usia 46 Tahun

Pada simulasi dua nama alias head to head Jokowi dan Prabowo, mantan Wali Kota Solo itu mendapat 53,2 persen dan Prabowo mendapat 33,0 persen. Sisanya 13,8 persen mengaku tidak tahu dan tidak menjawab.

Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Muzani, mengakui bahwa elektabilitas Jokowi memang tinggi.

Hal itu antara lain karena sebagai Presiden, Jokowi bisa mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bisa mendongkrak elektabilitasnya.

Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, dalam kesempatan yang sama mengaku yakin kadernya itu bisa mempertahankan jabatannya untuk periode yang kedua.

Keputusan PDIP untuk mendukung Jokowi sebagai Capres di Pilpres 2019, akan dibahas di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 10-12 Januari 2018 mendatang. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
JokowiPresiden Joko Widodo (Jokowi)Prabowo SubiantoPilpres 2019
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved