Breaking News:

Korupsi EKTP

Politisi Ini Sebut Setya Novanto Sudah Siap Mundur Sebagai Ketua DPR dan Ketum Golkar

Politisi ini mengatakan Setnov sudah siap mundur sebagai jabatannya, sebagai Ketua DPR maupun Ketua Umum Partai Golkar, tinggal tunggu waktu saja.

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Setya Novanto 

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena menyebut Setya Novanto siap mundur dari jabatannya.

Dilansir Kompas TV pada Jumat (2/11/2017), dalam sebuah acar diskusi di Jakarta, Melki mengatakan Setya Novanto sudah siap untuk mengundurkan diri, baik sebagai Ketua Umum Partai Golkar maupun ketua Dewan Perwakilan rakyat (DPR).

Meski demikian, Melki tidak mengatakan lebih lanjut, soal waktu kapan Setya Novanto mengundurkan diri.

Melki hanya meminta agar semua pihak menghormati hasil rapat pleno Golkar yang memutuskan nasib Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar yang baru menunggu hasil sidang praperadilan.

Menurutnya, saat ini semua pihak termasuk pengacara Setya Novanto sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan perkembangan dan keputusan Setya Novanto.

Melki bahkan menjamin, paling tidak minggu depan Setya Novanto sudah akan memberikan sikap atas kasus yang menjeratnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Partai Golkar diisukan mengalami persaingan internal, terkait siapa yang akan menggantikan posisi Setya Novanto.

Persaingan internal tersebut muncul dari sosok Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham.

Mereka berdua menyatakan siap menjadi Ketua Umum menggantikan Setya Novanto.

Langkah konkrit telah dilakukan oleh Airlangga Hartarto dengan meminta restu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ikut dalam pertarungan menggantikan Setya Novanto.

"Saya minta izin dibolehkan untuk ikut. Karena saya kan pembantu beliau. Saya terima kasih teman-teman di Kadin yang mensupport moral untuk saya, Insya Allah ikut dalam kontestasi dan menjadi Ketum Golkar," kata Airlangga usai acara Seminar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hotel Borobudur, Senin (27/11/2017) dikutip dari Tribunnews.com.

Pihak Jokowi juga tidak menutupi jika Airlangga telah datang dan menyampaikan keinginan tersebut kepada Presiden ke-7 Indonesia itu.

"Ya sebagai menteri, ya mesti toh, mau memiliki keinginan (kemudian) menyampaikan. Ya biasa," ujar Jokowi kepada Kompas.com, di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Namun Jokowi tak mengintervensi dinamika pertarungan perebutan posisi teratas Partai Golkar tersebut.

"Itu urusannya Partai Golkar. Urusannya internal Partai Golkar," lanjut dia.

Sejumlah kader partai Golkar juga menyatakan dukungannya kepada Koordinator Bidang Ekonomi DPP Partai Golkar tersebut.

Bahkan, Tim Ahli Wakil Presiden Iskandar Mandji juga mengatakan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberikan dukungannya kepada Airlangga Hartarto.

Viral: Trending YouTube! Jawaban Gak Nyambung Sandiaga Uno Soal Dana Motor 1.000cc dan 500cc

Sementara itu, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI menyelesaikan pemeriksaan pertama dugaan pelanggaran etik dewan yang dilakukan Setya Novanto, pada Kamis (30/11/2017).

Dalam pemeriksaan, Setya Novanto disebut memberi keterangan mulai dari penggeledahan rumah, insiden tabrakan dengan tiang listrik, perawatannya di rumah sakit, hingga tugas-tugasnya sebagai Ketua DPR-RI.

Tak hanya memberikan keterangan yang diperlukan dalam pemeriksaan MKD, Novanto rupanya juga menyampaikan maaf kepada pimpinan dan anggota MKD.

"Terakhir, Pak Novanto bilang mohon maaf. Dan (berpesan) kepada anggota DPR (agar) hati-hati. Itu saja," imbuh anggota MKD Maman Imanulhaq.

Namun, ketika dikonfirmasi bahwa permohonan maaf tersebut disampaikan lantaran Novanto menyadari kesalahannya, Maman mengelak.

"Ini proses hukum. Bukan mengakui kesalahan," ucap Maman.

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut, apa maksud permintaan maaf dari Novanto.

Baca: Gara-gara Bau Kaos Kaki Pria Ini Ditahan Polisi, Begini Kisahnya

Hasil pemeriksaan tersebut akan dibawa ke pimpinan DPR dan kesekjenan untuk dikonfirmasi.

"Hasil keterangan yang didapatkan dari Pak Novanto akan kami konfirmasikan ke beberapa pihak, kesekjenan dan pimpinan DPR yang lain," ucap Wakil Ketua MKD Sarifuddin Sudding.

Setelah itu, pihaknya akan kembali menemui Novanto untuk mengonfirmasi kembali.

"Jadi, akan ada pemeriksaan susulan yang kami lakukan," ucapnya.

Baca ini: Akan Hadir di Reuni Akbar 212, Ternyata Fadlizon Berharap Hal Ini

MKD tidak bisa memastikan kapan proses pemeriksaan dugaan pelanggaran etik Novanto ini selesai, lantaran proses hukum yang dilakukan KPK terhadap Setnov sedang berjalan. (*)

Sumber: Kompas TV
Tags:
Setya NovantoPartai GolkarKetua DPR RIkorupsi e-KTP
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved