Andi Narogong Merasa Dianggap Sampah hingga Ungkap Setnov Terima Uang E-KTP
Terdakwa kasus korupsi e-KTP Andi Narogong merasa ia dianggap sampah dan ungkap bahwa Setnov terima aliran uang mega proyek e-KTP.
Editor: Lailatun Niqmah
"Permintaan itu terkonfirmasi dengan peserta lain. Kami anggota konsorsium menyanggupi, fee 5 persen untuk DPR, 5 persen untuk Pak Irman dan pejabat Kemendagri," kata Andi kepada majelis hakim.
Dalam persidangan, Andi juga menjelaskan secara rinci peran Setya Novanto yang saat itu menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar.
Andi mengakui bahwa Novanto ikut berkoordinasi dalam jalannya proyek e-KTP. Andi bahkan mengakui bahwa Novanto menerima uang dalam proyek e-KTP.
Menurut Andi, ia dan beberapa pengusaha lainnya, yakni Anang Sugiana Sudihardjo, Paulus Tanos dan Johannes Marliem pernah bertemu beberapa kali di kediaman dan kantor Novanto.
Seperti diberitakan sebelumnya, Setya Novanto sempat mengembalikan jam tangan mewah Richard Mille seharga Rp 1,3 miliar.
Baca: Ternyata Jenazah Bondan Winarno tak Dikubur, Begini Alasannya
Setya Novanto menerimanya sebagai hadiah ulang tahun pada 12 November 2012, dia kemudian mengembalikannya kepada si pemberi yakni terdakwa korupsi e-KTP Andi Agustinus alias Narogong pada awal tahun 2017.
Berdasarkan keterangan Andi, Setya Novanto mengembalikannya karena proyek e-KTP sudah sangat ramai diberitakan dan sudah ada tersangka.
"Jadi sebelum saya ditangkap awal tahun 2017 saya ketemu Pak Nov. Pak Nov kembalikan. 'Ini ribut-ribut e-KTP saya kembalikan', " kata Andi Narogong sembari menirukan ucapan Novanto saat diperiksa sebagai terdawa di Pegadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Jam tangan mewah itu diberikan oleh terdakwa korupsi e-KTP Andi Agustinus alias Andi Narogong bersama rekannya Direktur Biomorf Lone LLC Johannes Marliem.
Marliem adalah penyedia Automated Finger Print Identification System (AFIS) merk L-1 yang dipakai e-KTP.
Baca ini: 9 Tahun Berturut-turut, Hartono Bersaudara Tetap Jadi Orang Terkaya di Indonesia
"(Memberi) Jam tangan Richard Mile waktu itu saya membeli bersama Pak Johannes Marliem," kata Andi Narogong.
Berdasarkan keterangan Andi Narogong, jam tangan itu diberikan di rumah Novanto.
Saat menerima hadiah itu, Andi Narogong mengungkapkan Novanto sangat senang.
"Pak Setya Novanto senang. Pak, ini hadiah dari kami berdua ultah Bapak dan atas bantuan Bapak selama ini," kata Andi menirukan kembali percakapan saat itu.
Menurut Andi, ide pemberian hadiah itu berasal dari Marliem.
Marliem ingin memberikan perhaitan kepada Novanto atas bantuannya maka proyek e-KTP dapat terlaksana. (*)