Gunung Agung Meletus
Mendapat Tarikan Spiritual, Pria Ini Bawa Sesaji & Berendam Lahar Dingin Gunung Agung, Ini Kisahnya
Media sosial digegerkan dengan sosok pria berambut gimbal yang berendam di aliran lahar dingin Gunung Agung di Bali. Ternyata ini tujuannya!
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Media sosial digegerkan dengan sosok pria berambut gimbal yang berendam di aliran lahar dingin Gunung Agung di Bali.
Pria yang diketahui bernama Jero Kuncir Gimbal itu terlihat bertelanjang dada dan membawa semacam sesaji sembari berenang di aliran lahar dingin.
Setelah ditelusuri di Tribun Bali, diketahui bahwa Jero Kuncir Gimbal tengah melakukan pengelukatan diri di lahar dingin yang mengalir di Tukad Unda, Klungkung, Bali, Selasa (28/11/2017).
Saat ditemui oleh Tribun Bali, pria yang tinggal di Denpasar itu mengaku mendapat petunjuk niskala yang menuntunnya untuk melukat di lahar dingin.
Berikut ini penuturannya.
Liburan ke Bali, Pasangan Selebriti Ini Dibuat Was-was oleh Peningkatan Aktivitas Gunung Agung!

Apa itu melukat?
Melukat adalah upacara pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual dalam diri manusia.
Upacara ini dilakukan secara turun-temurun oleh umat Hindu hingga saat ini.
Penyucian spiritual ini bertujuan untuk menghilangkan pengaruh kotor dalam diri.
Bukan mencari sensasi
Banyak yang menyangka jika melukat yang dilakukan oleh Jero Kuncir hanyalah untuk mencari sensasi belaka.
Namun Jero Kuncir mengaku jika apa yang dilakukannya bukanlah rencananya sendiri.
Ia mengisahkan, pada awalnya Jero Kuncir mengaku penasaran untuk melihat lahar dingin.
Jero Kkemudian berangkat menuju Tukad Unda sekitar pukul 10.00 Wita.
Gunung Agung Keluarkan Zat Berbahaya di Udara, Merembet ke Surabaya hingga Meracuni Perairan di Bali

Tarikan spiritual
Sesampainya di lokasi, ia merasakan energi yang sangat kuat dari lahar dingin yang disentuhnya.
"Saat saya menyentuh dan mencelupkan kaki saya merasakan energi yang luar biasa. Dan saya punya hati nurani dan feeling, saya harus melukat di sini," terang pemuja Siwa ini.
Pria asal Buleleng ini kemudian melukat seadanya dengan membawa canang, dan kopi susu sebagai persembahan.
Saat melukat, Jero Kuncir awalnya mengaku hanya membasuh beberapa bagian tubuhnya dengan lahar dingin.
Namun ia merasa ada yang kurang. Hingga akhirnya ia merasa ada tarikan dari arah utara dan memunculkan keinginan untuk merendam seluruh tubuhnya.
Ia menegaskan tujuannya melukat adalah untuk peleburan energi negatif dalam tubuhnya dan memohon keselamatan semesta.
Bertemu dengan Jero lainnya
Saat melukat, secara kebetulan ia bertemu dengan seorang Jero Mangku lainnya.
Jero Mangku tersebut bercerita bahwa semalam ia bermimpi bertemu seseorang untuk menyuruhnya melukat, namun sebelum itu, harus menunggu kedatangan orang lainnya untuk ikut melukat bersama.
"Jero Mangku bilang mungkin saya orang yang diajak melukat bersama seperti petunjuk dalam mimpinya. Saya memang saat itu ingin melukat," tuturnya.
Mendapat kawan, Jero Kuncir pun semakin yakin untuk melukat di lahar dingir.
Jero kuncir meyakini, lahar dingin adalah energi peleburan dan sangat bagus untuk melukat, pemujaan Siwa serta permohonan keselamatan untuk semesta.
Badai Cempaka Sebabkan Cuaca Ekstrem, Inilah Dampaknya terhadap Penyebaran Abu Vulkanik Gunung Agung

Hampir terseret arus
Jero Mangku yang ditemuinya itu kemudian mengajak Jero Kuncir untuk ke lokasi di mana ada pertemuan antara Tukad Unda dengan sungai lain.
Lokasi tersebut dirasa sebagai tempat yang tepat untuk melukat.
Ia pun merendam tubuhnya di dalam lahar dingin yang kala itu arusnya cukup deras.
"Saya hampir terseret arus, saya ingin puja, bersila, berbaring karena saya sudah pasrah apapun yang terjadi. Dalam artian saya puja berdasarkan petunjuk niskala," jelasnya.
Apapun yang terjadi dan harus mengorbankan nyawa pun dia mengatakan sudah ikhlas.
Bertepatan dengan waktu Tri Sandya dan meminum lahar dingin
Saat Jero Kuncir melakukan pelukatan, ternyata waktunya bertepatan dengan waktu Tri Sandya atau tepat pukul 12.00 Wita.
Jero Kuncir juga mengaku sempat meminum lahar dingin sebanyak tiga tegukan ketika melukat.
Ketika ditanya mengenai rasanya, Jero Kuncir mengaku tak merasakan apapun atau hambar.
Setelah itu, ia membersihkan tubuhnya ke aliran sungai yang tidak dialiri lahar dingin.
Gunung Agung Meletus, Satelit NASA Temukan Konsentrasi Senyawa Beracun Ini di Langit Bali

Rangkaian perjalanan spiritual
Perjalanan spritual Jero Kuncir tak berhenti hanya melukat saja.
Pemuja Siwa ini kemudian berangkat menuju Pura Beji.
Mereka melukat dan menghaturkan pejati untuk memohon kebersihan dan kesucian.
"Setelah melukat energinya luar biasa, rasanya panas," terangnya.
Rentetan itu nantinya akan berakhir pada Rabu (29/11/2017) pukul 6.00 Wita, ditutup dengan mandi kembang.
"Saya tidak mandi lagi setelah melukat, besok saya akan mandi kembang," tuturnya.
Selain melukat, ia mengaku membawa lima batu yang disinyalir memiliki energi yang kuat saat berendam di dalam lahar dingin. (*)