Gunung Agung Meletus
Dampak Peningkatan Aktivitas Gunung Agung, Penutupan Bandara hingga 100 Ribu Orang harus Dievakuasi
Akhir-akhir ini, Pulau Bali sedang menjadi perhatian dunia karena gunung berapi di sana, Gunung Agung, sedang memperlihatkan peningkatan aktivitasnya.
Editor: Galih Pangestu Jati
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Akhir-akhir ini, Pulau Bali sedang menjadi perhatian dunia.
Bukan karena keindahan pulaunya, tetapi karena gunung berapi di sana, Gunung Agung, sedang memperlihatkan peningkatan aktivitasnya.
Hal ini pun ternyata berdampak terhadap kehidupan masyarakat Bali.
Berikut TribunWow.com rangkum dampak-dampak yang disebebkan oleh peningkatan aktivitas Gunung Agung tersebut.
1. Penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai
Dilansir dari Kompas.com, pada Senin (27/11/2017), otoritas Bandara I Gusti Ngutrah Rai mengumumkan penutupan Bandara hingga Selasa pagi (28/11/2017).
Namun, Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (AirNav Indonesia) menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A4274/17 mengenai perpanjangan penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali disebabkan sebaran abu vulkanik dari letusan Gunung Agung.
Dalam NOTAM tersebut dinyatakan penutupan diperpanjang hingga Rabu (29/11/2017) pukul 07.00 WITA.
Dari data paper test yang disampaikan pihak bandara dan petugas kantor otoritas Bandara IV menunjukkan tidak adanya abu vulkanik.
Meski demikian, ternyata ruang udara sekeliling bandara terpantau sebaran abu vulkanik yang berbhaya bagi penerbangan.
2. Lahar dingin terjang lahan pertanian
Diwartakan oleh Kompas.com, banjir lahar dingin melanda lahan pertanian di sekitar lereng Gunung agung.
Peristiwa ini terjadi di aliran sungan yang berhulu di kaki gunung, yakni Sungai Tukad Yeh Sah di Karangasem.
Akibatnya, beberapa petani memilih untuk panen dini.
Kepada Kompas.com, Wayan Darmada mengaku panen dini karena lahan persawahan yang digarapnya hampir tersapu banjir.
