Breaking News:

Gunung Agung Meletus

Kisah Pengungsi Gunung Agung, Tetap Berkarya di Tengah Bencana

Mangku Putu Suardani tetap berkarya meski kini dirinya berada di posko Pengungsian. Simak kisah selengkapnya!

Editor: Fachri Sakti Nugroho
Tribun Bali/M. Fredey Mercury
Salah seorang pengungsi asal Banjar Pura, Desa Sebudi, Selat, Karangasem, mengisi waktu luang di posko pengungsian Lingkungan Pendidikan Kubu, Bangli, dengan membuat inka. Kembali meningkatnya aktifitas Gunung Agung diakui dia berdampak pada meningkat harga serta sulitnya mencari bahan baku, Senin (27/11/2017). 

Nengah Winih yang juga pembuat inka mengungkapkan, meningkatnya harga bahan baku terjadi lantaran banyak warga pengungsi yang beralih pekerjaan dengan membuat inka.

Ia menambahkan, harga bahan baku juga cenderung bervariasi.

Mulai dari Rp 3500, hingga Rp 5 ribu. Tergantung dari tempat pengambilan.

Untuk pemasarannya, Nengah Winih mengaku menjual inka di areal pengungsian lingkungan pendidikan Kubu.

Namun, ia lebih memilih untuk menjual inka per ikat, di mana dalam satu ikat berisi 50 inka.

Dibanding perbiji yang hanya diharga Rp 4 ribu.

"Tadi ada bu dosen dari IHDN yang beli satu ikat. Lumayan untuk tambahan modal," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Tags:
BaliGunung AgungBencana Alam
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved