Pengunggah Video Aksi Tak Senonoh di Joget Bumbung yang Viral Ditangkap, Pelaku Masih di Bawah Umur!
Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang menampilkan perilaku tak senonoh pemuda pada penari di Acara Amal Gunung Agung.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang menampilkan perilaku tak senonoh pemuda pada penari di Acara Amal Gunung Agung, Bali.
Hal ini diketahui melalui video yang diunggah oleh akun Facebook bernama Arta Wan pada Minggu (19/11/2017) silam.
Dalam video tersebut terlihat sejumlah pemuda yang pada awalnya diduga anggota dari suatu komunitas pengendara motor.
Melly Goeslaw Dapat Undangan Resepsi Pernikahan Kahiyang-Bobby di Medan, Netizen Baper
Video ini menuai kecaman netizen lantaran perilaku para pemuda itu dinilai tidak beretika.
Beberapa pria terlihat bergiliran menirukan gerakan hubungan badan pada seorang wanita penari.
Padahal diketahui saat itu banyak anak kecil yang berada di hadapannya.
Namun, mereka terlihat tidak peduli dan terus bersenang-senang memanfaatkan sang penari sebagai objek pemuas nafsu.
Mengaku Tak Berselisih, Messi Tetap Bisa Sebut Ronaldo Sebagai Teman karena Hal Ini!
Menurut situs Kemendikbud, tradisi asal Bali yang dikenal dengan sebutan Joget Bumbung itu memang fenomenal karena nilai seni yang terkandung telah bergeser dari pakem aslinya.
Lihat videonya di sini!
Namun, kini pengunggah video porno tersebut pun sudah diperiksa oleh kepolisian setempat.
Hal ini diungkapkan oleh akun Instagram @baliterkini.id yang mendapatkan informasi dari Humas Polda Bali, pada Sabtu (26/11/2017).
Akun Instagram @baliterkini.id mengunggah foto pengunggah video tersebut dan mengungkapkan alasan dari pelaku merekam dan mengunggah video tersebut.
"Pementasan Joget Bumbung Pornografi,
Polisi Periksa Ketua Panitia, Penari dan Pengunggah Video
Polisi bergerak cepat menangani kasus pementasan tarian Joged Bumbung ditingkahi aksi porno yang terjadi di lapangan Desa Les, Tejakula, Buleleng, Minggu (19/11/2017) lalu.
Penyidik Satuan Reskrim Polres Buleleng sudah memeriksa dan mengintrogasi sejumlah orang yang mengetahui dan terlibat dalam pementasan joget tersebut, mulai dari Ketua Panitia Penyelenggara Event Trail Adventure, penari joget, saksi, Perbekel Desa Les hingga penari laki-laki (pengibing) joget bumbung.
Reuni Akbar Alumni 212 Sebentar Lagi Digelar, Rizieq Shihab akan Pulang?
Bahkan perekam dan pengunggah video juga diturut diperiksa dan diintrogasi di Polres Buleleng, Jumat (24/11).
Di hadapan penyidik, Gede Adi Wistara (30) selaku Ketua Panitia mengatakan, pihaknya menggelar Event Trail Adventure Bulldog Reborn "Charity Ride" dalam rangka penggalian dana untuk korban erupsi Gunung Agung.
Kegiatan ini diikuti oleh club motor trail se-Bali dan diisi dengan hiburan karaoke dangdut.
Gede Adi Wistara juga mengaku kalau pihak panitia sempat menghubungi Nyoman Madra via telepon untuk mencarikan tarian joged dengan ongkos per orang 300 ribu.
Berhasil Bobol Gawang Chelsea, Mohamed Salah Tak Selebrasi karena Alasan Mengharukan!
Pementasan empat penari Joged Bumbung merupakan acara penutup dari kegiatan itu.
Awalnya menari biasa saja namun dari pihak penari laki (pengibing) panas dan tarian tersebut beralih ke pornografi. Kami (pihak panitia) tidak mengetahui bahwa tarian joget tersebut mengandung unsur pornografi.
Hingga tarian tersebut viral di media sosial, kami juga tidak tahu dan tidak kenal siapa yang merekam dan mengunggah video tersebut,” ucap Ketua Panitia Penyelenggara Event Trail Adventure.
Sementara Ni Komang Suantari (18) yang saat itu sebagai penari joget mengungkapkan, pada saat sedang menari joget di depan panggung suasana biasa saja.
Video Penampakan Erupsi Gunung Agung Mengeluarkan Asap Disertai Warna Merah, BNPB Beberkan Faktanya
Namun setelah pengibing panas dan bereaksi dengan goyang seronok.
“Kami sebagai penari joged mengikuti pengibing dan saat itu pinggang dipegang oleh pengibing.
Namun kami tidak kenal dengan pengibing tersebut dan kami tidak mengetahui ada seseorang yang merekam tarian joged hingga viral di medsos,” ujarnya.
Sedangkan perekam dan pengunggah video I Wayan Artawan (16) mengakui perbuatannya sudah merekam dan mengunggah video Joget Bumbung pornografi ke media sosial facebook.
Ada Boneka Kayu Soekarno, Jokowi & Ahok di Toko Suvenir Rusia! Netizen: Sejajar Sama Putin Mantap!
Saat itu, ia menggunakan handphone-nya sendiri merk Samsung dengan tujuan agar semua temannya tahu, jika ia sedang menonton Joget Bumbung.
“Saya ingin pamer sama teman di facebook kalau saya sedang menonton Joget Bumbung.
Saya juga tidak mengetahui bahwa tindakan saya telah melanggar hukum,” kata I Wayan Artawan.
Kapolres Buleleng, AKBP I Made Sukawijaya, S.I.K., M.Si. ketika dikonfirmasi membenarkan pemeriksaan tersebut.
6 Dosa yang Sering Dilakukan Pria saat Bercinta, Nomor 4 Kerap Diabaikan
“Ya benar, mereka sudah diperiksa penyidik Satreskrim Polres Buleleng. Kemudian akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan langkah selanjutnya,” imbuhnya, Sabtu (25/11/2017).
Perwira melati dua ini menjelaskan bahwa video Joget Bumbung berbau pornografi tersebut viral dan ditonton jutaan netizen ketika diunggah ke media sosial.
Alhasil video ini memantik beragam reaksi yang kebanyakan mengkritisi ataupun menghujani pengunggah dengan komentar negatif.
Sejumlah elemen masyarakat Bali yang mengatasnamakan dari Yayasan Jaringan Hindu Nusantara, Cakrawayu Bali dan Kawula Nindihan Bali sudah mengadukan kasus ini ke Polda Bali. Mereka mengaku keberatan dengan beredar video tersebut karena terdapat unsur porno aksi di dalamnya.
Kembarannya Menikah, Mischa Ungkap Hal Rahasia Tentang Mereka Berdua, Netter: Nangis Bacanya
Mereka juga meminta polisi memanggil pihak panitia acara, penari hingga pengibing,” tutup AKBP I Made Sukawijaya, S.I.K., M.Si. Bina Wartawan Bharaduta Bdjs
Sumber Humas Polda Bali" tulis akun Instagram @baliterkini.id pada keterangan fotonya.
Melansir dari Tribun Bali, diketahui pelaku yang mengunggah video ini masih berusia anak.
Hal ini juga diungkapkan oleh Komisi Penyelenggaraan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali.
Tragis! Siswi Berprestasi Melahirkan Diam-diam dan Tega Melempar Bayinya dari Lantai 4 Asramanya
"Saya rasa pihak kepolisian juga sepaham dengan kami bahwa anak ini adalah korban
Untuk itu KPPAD Bali meminta kepada pihak kepolisian untuk bisa menggunakan kewenangannya untuk melakukan diversi bagi anak ini, sehingga anak tidak harus menjalankan proses hukum/peradilan," demikian kutipan dari Komisioner KPPAD Bali, Ni Luh Gede Yastini yang diterima Tribun Bali, Minggu (26/11/2017).
KPPAD juga menyebutkan bahwa pelaku yang masih anak-anak itu mengunggah video secara spontanitas dan tanpa memikirkan dampak yang dapat ditimbulkan bagi masyarakat luas.
"Kami melihat apa yang dilakukan anak ini adalah sebuah reaksi spontan yang tanpa memikirkan dampak dari tindakan yang dilakukan, hal ini tentu saja dipengaruhi oleh usia dan karena minimnya pengetahuannya," sebutnya.
Oleh karena itu KPPAD Provinsi Bali pun memberikan saran dan pertimbangan bagi pelaku yang belum cukup dewasa, maka penyelesaian kasus dilakukan melalui mekanisme di luar peradilan.
Hentikan Sopir Taksi yang Kabur, Polisi Ini Malah Terguling dari Motor, Selanjutnya Mengejutkan!
"Dengan mempertimbangkan bahwa anak adalah individu yang tingkat kesadaran sosial dan kesadaran hukumnya belumlah selengkap orang dewasa ini maka tentu untuk kepentingan yang terbaik bagi anak sekali maka penyelesaian di luar mekanisme peradilan menurut kami sebagai cara yang terbaik saat ini," tuturnya. (*)