Seorang Pria Tunawisma Bantu Wanita Ini Beli Bensin, Apa yang Terjadi Selanjutnya Mengejutkan
Seorang veteran tunawisma hidupnya berubah setelah menolong seorang wanita yang kehabisan bensin tengah malam, begini kisahya.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
"Saya berharap bisa berbuat lebih banyak untuk pria tanpa pamrih ini, yang menyingkir hanya untuk menolong saya hari itu," tulis Kate di halaman tersebut, yang pada 10 November.
"Dia orang yang hebat, dan berbicara dengannya setiap kali melihatnya, membuat saya ingin membantunya lebih banyak lagi," imbuhnya
Dia menggambarkan bagaimana Johnny sangat tertarik dalam mencari pekerjaan.
"Saya percaya bahwa dengan tempat untuk bisa membersihkan diri setiap malam dan mendapatkan istirahat malam yang nyenyak, hidupnya bisa kembali menjadi normal," tulisnya.
Dalam waktu kurang dari dua minggu, lebih dari $ 250.000 atau sekitar Rp 3,3 miliar telah terkumpul untuk Johnny, yang seorang mantan teknisi amunisi di Marinir.
"Kami akhirnya mengejutkan Johnny kemarin seperti yang Anda lihat. Dan semua itu berkat Anda yang telah menyumbangkan dan berbagi kepadanya" katanya.
"Kami masih belum mencapai sasaran kami, tapi seperti yang dia katakan, apa yang kita miliki sekarang telah mengubah hidupnya," imbuhnya.
"Senyum ini karena ANDA !!!" sambungnya.
Kate menggambarkan bagaimana Johnny dulu berada di Marinir, ia mengatakan bahwa apa yang terjadi pada Johnny adalah pengingat untuk semua orang.
Veteran tunawisma tersebut sebelumnya juga pernah dilatih menjadi paramedis.
Kate dan kekasihnnya, Mark juga memesannya ke hotel untuk liburan akhir pekan sementara mereka melihat-lihat rumah baru baginya, dengan menggunakan sumbangan dari para dermawan.
"Mark dan saya ingin mengucapkan terima kasih atas semua dukungan yang luar biasa yang telah diterima," tulis Kate di halaman penggalangan dana.
"Kalian luar biasa! Saya harap semua orang memiliki hidup yang hebat," tulisnya.
Menurut Kate dan kekasihnya, mimpi Johnny adalah tinggal di Robbinsville, New Jersey, dan bekerja di gudang Amazon.
"Dia pasti punya alasan untuk hal itu," kata Mark.
"Dia tidak ingin berada di jalanan lagi. Dia ingin menjadi anggota masyarakat yang berfungsi dan tidak duduk di rel penjaga di Philadelphia," ujarnya. (*)