Doa Jodoh di Air Terjun Otodome Lereng Gunung Fuji
Bukan sekadar keindahan panorama yang bikin decak kagum pengunjung tapi ada cerita-cerita tersembunyi di baliknya.
Penulis: Rimawan Prasetiyo
Editor: Tinwarotul Fatonah
Area masuk di Gunung Fuji juga memiliki pesona yang tak boleh dilewatkan.
Sekitar beberapa ratus meter dari parkir kendaraan ada sebuah kuil Shinto kecil yang lokasinya di atas Air Terjun Otodome.
Ada dua air terjun di area level 1 Gunung Fuji, yakni Air Terjun Otodome dan Shiro Ito.
Di atas Air Terjun Otodome inilah ada sebuah kuil pemujaan kecil.
Di sekeliling kuil tersebut diberikan pagar untuk keselamatan pelancong.
Batas antara area kuil dan tepi jurang air terjun.
Lokasi tersebut tepat di atas air terjun.
Ada yang unik, tampak puluhan papan kayu kecil yang dipasang di pagar.

Di pinggir kuil tampak papan kayu yang boleh diambil oleh pengunjung dengan membayar 500 yen.
Ternyata papan-papan kayu kecil tersebut bisa ditulis doa atau harapan.
Pengunjung kuil percaya kalau doa yang ditulis di papan kayu dan ditempel di pinggir pagar tepat di atas air terjun bisa terkabul.
David Hartanto seorang pengunjung area wisata asal Indonesia dan sebelumnya telah lama di Jepang untuk kuliah membantu Tribunnews.com untuk menerjemahkan beberapa doa yang ditulis pada papan kayu tersebut.
"Ini doa minta agar lulus ujian," jelas pria yang fasih Bahasa Jepang ini.
Sementara ada juga doa yang ditujukan untuk teman dan keluarga.
Nah ada satu doa jodoh.
Mungkin ada juga doa jodoh lainnya karena saking banyaknya papan kayu yang dipasang tak bisa semua diterjemahkan.
"Ini doa jodoh, yang menulis di papan kayu ini berdoa agar ia dan pacarnya bisa segera menikah," jelasnya.

Pagar itu seolah menjadi kumpulan doa dan harapan dari pengunjung kuil.
Siapapun boleh berdoa dan berharap, bagi yang percaya mungkin saja doa akan segera terwujud.
Sementara itu Air Terjun Shiro Ito, air terjun yang letaknya tak terlalu jauh dari Air Terjun Otodome juga memiliki daya tarik tersendiri.
Shiro Ito bila diterjemahkan memiliki makna tali panjang.
Air terjun Shiro Ito memang sekilas sepreti untaian tali panjang yang menjadi tirai.
Banyak pengunjung yang menuju lokasi di dekat air terjun tersebut.
Hifumi local guide rombongan media tour Suzuki menambahkan kalau sesekali ada juga biksu yang berada di bawah air terjun untuk bermeditasi.
Selain itu menurutnya di sekitar air terjun Shiro Ito banyak orang yang percaya lokasi tersebut adalah 'power spot'.
Sebuah lokasi yang dipercaya secara mistis bisa berikan kekuatan dan semangat bagi pengunjungnya.
Souvenir dan cemilan
Pada toko-toko yang berderet juga menjual beberapa souvenir dan cemilan.
Souvenir yang dijual sebagian besar berkaitan dengan Gunung Fuji.

Sebuah kaus untuk anak kecil misalnya.
Kaus tersebut bergambar Gunung Fuji, harganya relatif mahal untuk orang Indonesia satunya yakni 1.600 yen kalau dirupiahkan sekitar Rp 190 ribu.
Harga kaus untuk anak-anak di lokasi wisata antara Rp 25 ribu hingga Rp 75 ribu.
Biaya hidup di Jepang memang mahal bila dibandingkan dengan Indonesia apalagi di lokasi wisata.
Di sana ada juga batu alam, kalau di Indonesia dikenal dengan batu akik.
Banyak batu-batu asli warna warni yang dijual di lokasi tersebut, tapi harganya terbilang mahal bila dibandingkan di Indonesia.

Sovenir lain seperti patung-patung kayu wanita Jepang berbaju kimono, ada juga patung ninja serta berbagai gantungan kunci bertema Gunung Fuji.
Beberapa cemilan seperti kacang kude semacam kacang walnut yang direbus satu kantung ukuran setengah kertas folio dihargai 1.000 yen.

Ada juga makanan ringan lainnya sampai es krim.
Berwisata di Jepang memang harus siapkan kocek tebal. (TribunWow.com/Robertus Rimawan)