Yang Terjadi Usai Panglima TNI Gatot Nurmantyo Dicekal di AS, 'Padahal Diundang Secara Resmi'
"Permasalahan ini bila tidak ditanggapi secara tepat oleh Pemerintah AS akan berakibat pada hubungan Indonesia-AS."
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
TRIBUNWOW.COM - Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengalami kejadian kurang mengenakkan pada Sabtu (21/10/2017) kemarin.
Diketahui, Jenderal Gatot saat itu hendak melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.
Pria berusia 57 tahun ini hendak menghadiri Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization di Washington DC.
Dalam kesempatan tersebut, Gatot diketahui sudah tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng.
Saat hendak masuk dalam pesawat Emirates yang sedianya akan membawanya ke Amerika Serikat, Jenderal Gatot dan sang istri justru dinyatakan tak bisa berangkat.
Potret Jamie Chua, Sahabat Maia Estianty yang Dapat Rp 1,5 M Per Bulan dari Mantan Suami
Hal tersebut lantaran adanya instruksi dari otoritas US Custom and Border Protection untuk mencegah Jenderal Gatot memasuki wilayahnya.
"Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection," demikian seperti dikatakan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto, Minggu (22/10/2017), dikutip dari Wartakota.

Kejadian ini tentu mengejutkan banyak pihak.
Selain itu, hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat pun bisa saja terganggu.
Pria Punya 39 Istri hingga Hewan Berkekuatan Gaib di Gawang Persela Setelah Kepergian Choirul Huda
Padahal, diketahui Jenderal Gatot datang ke Amerika Serikat untuk memenuhi undangan yang disampaikan langsung oleh Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, Jenderal Joseph F Durford, Jr.
Jenderal Joseph dan Jenderal Gatot sendiri diketahui sudah bersahabat sejak lama.
Karena kejadian ini, Jenderal Gatot dan istri lantas memutuskan untuk tak jadi datang dalam konferensi tersebut.
"Kepergian ke Amerika atas undangan Pangab AS dan atas hubungan baik dua negara serta hubungan baik antara Pangab AS dan Panglima TNI. Oleh sebab itu, Panglima TNI beserta isteri dan delegasi memutuskan tidak hadir sampai ada penjelasan resmi," kata Wuryanto di Kantor Panglima TNI, Jakarta, Minggu (22/10/2017) seperti dikutip dari Kompas.com.
Soal Panglima TNI Gatot Nurmantyo Ditolak Masuk AS, No 3 Sikap Tegas Menlu Retno Marsudi
Sejumlah peristiwa kemudian terjadi setelah insiden 'pencekalan' terhadap Jenderal Gatot.
Simak ulasan lengkapnya!
1. Dubes Amerika Serikat minta maaf
Berkaitan dengan insiden kurang mengenakkan ini, pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat kemudian melayangkan permintaan maaf.
Melalui laman resminya, pihak Kedutaan Besar AS menyatakan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan sudah melayangkan permintaan maaf pada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Keji! Pamit Foto Copy, Anak 15 Tahun Tak Kunjung Pulang, Saat Ditemukan Kondisi Tubuhnya Mengenaskan
"Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan telah meminta maaf kepada Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi atas ketidaknyamanan yang dialami Jenderal Gatot," bunyi pernyataan yang ada dalam laman resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat, Minggu (22/10/2017) sebagaimana dikutip Kompas.com.
Kedutaan Besar Amerika Serikat juga menyatakan akan memfasilitasi keberangkatan Gatot ke negeri paman sam.
"Kami tetap berkomitmen untuk menjaga kemitraan strategis dengan Indonesia sebagai cara untuk memberikan keamanan dan kesejahteraan kepada masyarakat kedua negara," demikian pernyataan tersebut.

2. Nasdem tuntut Donald Trump minta maaf
Meski pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat sudah meminta maaf, namun sejumlah pihak masih menyayangkan insiden yang terjadi pada Jenderal Gatot Nurmantyo.
8 Pasang Artis Cantik ini Ternyata Kakak Adik, No 4 & 5 Nggak Banyak yang Tahu!
Seperti diberitakan Kompas.com Partai Nasdem mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meminta maaf secara langsung.
"Partai Nasdem mendesak Presiden Donald Trump untuk meminta maaf kepada bangsa Indonesia atas kejadian tersebut," kata Sekjen Partai Nasdem Johnny G Platte dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (22/10/2017).
Nasdem pun menilai permintaan maaf yang disampaikan Duta Besar Amerika Serikat kepada Menlu Retno belum cukup.
"Partai Nasdem mendesak Menlu RI untuk segera melakukan klarifikasi dengan Gedung Putih demi menjaga marwah TNI khususnya harga diri Bangsa Indonesia," kata Johnny.
Heboh! Biasa Cool, Ekspresi Suami Sandra Dewi Bikin Geger Netter Cari Dimana Suami Seperti Itu
3. Pemerintah bisa panggil pulang Duta Besar RI di Amerika Serikat
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Prof. Hikmahanto Juwana menjadi satu diantara banyak pihak yang menyayangkan insiden pencekalan terhadap Jenderal Gatot Nurmantyo.
Padahal, dijelaskannya, undangan atas Gatot tersebut disampaikan secara resmi.

Hikmahanto juga menjelaskan kejadian ini bisa saja berimbas pada hubungan kedua negara.
Sederet Seleb Cantik Jadi Single Parent Saat Usianya Belum 25 Tahun, No 6 Bagai Kakak Beradik
"Permasalahan ini bila tidak ditanggapi secara tepat oleh Pemerintah AS akan berakibat pada hubungan Indonesia-AS," ujar Hikmahanto Juwana dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/10) sebagaimana diberitakan Tribunnews.
Hikmahanto juga mengatakan Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas terkait kejadian ini.
Bila perlu, ia mengemukakan, Pemerintah RI memanggil pulang Duta Besar RI untuk berkonsultasi.
Bila juga tidak diindahkan, maka bukannya tidak mungkin Pemerintah RI melakukan pengusiran atau persona non-grata terhadap diplomat AS di Indonesia.
Namun dijelaskannya, hal tersebut tak boleh dilakukan secara tergesa-gesa.
"Namun, publik harus sabar dan tidak reaktif, serta memberi kesempatan bagi pemerintah untuk melakukan langkah-langkah menjaga kehormatan negara di mata negara lain," demikian Hikmahanto Juwana. (Tribunwow.com/Dhika Intan)