Pengakuan Pria 'Pekerja Malam', Mulai Tarif Fantastis hingga Pelanggan Tertua dan Termudanya
Hidup sebagai seorang pelacur laki-laki atau gigolo ternyata tidak hanya mengenai perkara seks dan uang saja.
Penulis: Galih Pangestu Jati
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Hidup sebagai seorang pelacur laki-laki atau gigolo ternyata tidak hanya mengenai perkara seks dan uang saja.
Menurut salah seorang gigolo yang tinggal di Inggris, hidup sebagai gigolo berurusan lebih dari pada itu.
Dilansir dari Essex Live, seorang pria berusia 30 tahun yang tidak bersedia disebut namanya mengaku sering memberikan layanannya kepada para pelanggan di London dan Essex, Inggris.
Ia mengaku bahwa klien yang pernah ditanganinya paling muda berusia 24 tahun.
Sementara itu, klien paling tua yang pernah mendapat jasanya adalah seorang wanita berusia 60 tahun.
Telanjang Dada sambil Lakukan Aksi Tak Senonoh, Turis Wanita Ini Malah Tewas Mengenaskan
Dalam melayani para kliennya, ia mematok tarif Rp 1,7 juta.
Kemudian, apabila tambah, ia akan meminta tambahan bayaran mulai dari Rp 178 ribu hingga Rp 534 ribu.
Ia tengah menjalani pekerjaan di dunia lendir ini sejak dua tahun terakhir.
Dalam sebuah wawancara, ia mengatakan bahwa ia memutuskan untuk menjadi seorang gigolo setelah ia melihat sebuah film dokumenter yang bercerita tentang seorang gigolo.
Namun, ia menegaskan bahwa pekerja seks bukan hanya sekadar seks.
Menjadi gigolo kadang hanya sebatas urusan bisnis.
Terkadang, beberapa pelanggan hanya ingin ditemani ke sebuah konferensi atau sebuah acara.
Para pelanggan tersebut tidak menginginkan untuk berhubungan badan.
Dalam sehari, setidaknya ia melayani 5 klien.