Banyak Membual, Mungkinkah Dwi Hartanto Idap Kelainan Psikologis?
Kebohongan demi kebohongan terus dilontarkan oleh Dwi Hartanto, sosok yang digadang-gadang akan menjadi 'The Next Habibie'.
Editor: Galih Pangestu Jati
Mithomania adalah caranya untuk melarikan diri dari kenyataan sebenarnya.
Diputus Jelang Pernikahan Setelah 9 Tahun Pacaran, Balasan Wanita Ini Bikin Merinding!
Semakin orang lain percaya dengan kebohongannya, ia merasa lega karena ‘kenyataan’ yang sulit diterimanya itu terasa berkurang.
Mithomania sering pula disebut pembohong patologis, ia memang cenderung terdorong dan terbiasa untuk berbohong.
Namanya juga berbohong. Kebohongan yang satu akan menghasilkan kebohongan-kebohongan lainnya.
Ketika ketahuan bisa repot urusannya. Kita akan salah tingkah dan malu jika ketahuan berbohong.
Tapi berbeda dengan seorang mithomania, ia memang pembohong ulung yang dapat memutarbalikkan cerita hingga akhirnya kita percaya kepada kebohongannya yang lain.
Ia sangat lihai membuat kita terkesan dan percaya pada cerita positifnya.
Buruknya, kebohongannya itu berakibat tidak baik bagi orang yang dibohongi.
Cerita-cerita bohongnya malah mengganggu kepercayaan dan keyakinan pribadi kita.
Bahkan keteguhan kita bisa goyah dan mempercayai cerita baru yang dikarangnya.
Ketika kita sadar bahwa kita telah dibohongi dan mengonfrontasinya, ia akan mengelak dengan kemarahan.
Lalu akan mulai berbohong lagi, dan memanipulasi cerita lagi.
Semakin ia tersudut, ia akan mulai cerita berbelit-belit dengan cerita baru alias ngeles.
Semakin ia sadar ia berbohong, ia akan semakin menjadi-jadi.