Terjadi Lagi! 7 Pria Naik Kawasan Berbahaya Gunung Agung, Kali Ini Alasannya. . .
Sebelum tujuh pria ini, ada beberapa orang yang juga kedapatan masuk dalam area berbahaya Gunung Agung.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
"Karena saya belum yakin bahwa Gunung Agung akan meletus," tegasnya.
Selang beberapa saat setelah tiga pemangku adat tersebut, ada sosok lain yang juga melakukan tindakan sama.
Jumat (6/10/2017) warga negara asing tampak berada di kawasan berbahaya Gunung Agung.
Hal tersebut tampak dalam unggahan akun Facebook Karl Kaddouri.
Spa Penyelenggara Pesta Gay di Jakarta Pusat Berizin Tempat Fitness, No 3 Pengunjung Salah Masuk!
"Ke luar dari 'zona nyaman' dan masih tidak disiplin," tulis pria itu dalam keterangan video dan foto yang ia unggah.
Video tersebut pun langsung jadi perbincangan di kalangan warganet.

Belum hilang di ingatan soal tindakan beberapa orang tersebut, kali ini, ada lagi pihak yang melakukan tindakan serupa.
Dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (7/10/2017), aparat gabungan TNI-Polri mengamankan tujuh truk pengangkut pasir di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali.
Bulan Madu ke Eropa, Tyas Mirasih dan Suami Pamer Foto Pelukan hingga Foto Sedang Lakukan Ini
Ketujuh pengemudi truk tersebut awalnya berniat menambang pasir di kawasan rawan bencana Gunung Agung.
Adapun, aktivitas penambangan pasir itu ternyata dilakukan pada malam hingga dini hari demi menyiasati pantauan petugas.
Tujuh pengemudi taksi ini dilaporkan menambang pasir di Dusun Pura, Desa Sebudi, Kecamatan Selat yang letaknya 3 kilometer dari puncak Gunung Agung dan sudah ditinggal oleh penghuninya.
Cool dan Dewasa, Begini Sosok Asli Tony Pengabdi Setan di Kehidupan Nyata, Pesonanya. . .
"Kami patroli tiap malam, benar saja malam ini ada yang tertangkap melakukan aktivitas di lokasi galian C di kawasan rawan bencana, padahal wilayah itu sudah kosong karena warganya mengungsi," kata Danramil Rendang, Kapten Ketut Sumendra.

Lebih lanjut, berkaitan dengan kejadian ini, pihak berwajib lantas mengamankan bahan gajian berikut SIM dan STNK milik para pengemudi.
Sementara para pengemudi diharuskan menghadap petugas.
"Kalau masih ada yang nekat kami tidak akan segan-segan mengambil tindakan yang lebih tegas," ujar Sumendra. (Tribunwow.com/Dhika Intan)