Gubernur Djarot Dituding Tak Jujur Jelang Lengser Ini Penyebabnya
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, dinilai bersikap makin aneh menjelang lengser dari jabatannya, pertengahan Oktober 2017 ini.
Editor: Rimawan Prasetiyo
TRIBUNWOW.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, dinilai bersikap makin aneh menjelang lengser dari jabatannya, pertengahan Oktober 2017 ini.
Djarot membantah isu bahwa akan ada pemotongan tunjangan kinerja daerah (TKD) pegawai negeri sipil (PNS).
Dia mengungkapkan hal itu kepada sejumlah media, usai anggota dewan mengusulkan pemotongan TKD PNS.
Djarot lalu berkilah bahwa tak akan ada pemotongan TKD.
Bejat! 2 Pemerkosa Anak dari Jombang Diamankan Polisi, Saat Ditangkap Pelaku Lakukan Ini
Menurut Djarot, pihaknya justru meminta ada kenaikan TKD untuk sejumlah jenis pekerjaan di beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Seperti kenaikan TKD untuk petugas dinas pemadam kebakaran dan Satpol PP.
Gubernur Djarot dituding tidak jujur
Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, menyebut bahwa Djarot berbicara kurang jujur dan hanya untuk menenangkan para PNS.
Cek Kejelian Matamu! Ada 6 Kata Tersembunyi dalam Setiap Gambar-gambar Ini, Bisa Temukan?
"Kalau Djarot setuju TKD petugas pemadam kebakaran dan Satpol PP naik, berarti akan ada juga beberapa jenis pekerjaan yang turun TKDnya," kata politisi Partai Gerindra itu ketika dihubungi Wartakotalive.com, Rabu (28/9/2017).
Menurut Syarif, sebab dengan menyetujui itu berarti Djarot setuju dengan skema penghitungan TKD yang diajukan anggota dewan.
Dewan meminta agar TKD diukur dari 6 unsur, yakni daftar urutan kepangkatan (DUK), eselon, golongan, masa kerja, tantangan kerja, serta serapan anggaran tergantung masing-masing PNS berdinas.
Syarif menjelaskan, apabila penghitungan TKD mempertimbangkan 6 unsur itu, maka PNS tak akan memiliki besaran TKD yang cenderung seragam seperti saat ini.
Pria Ini Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Tak Dibelikan Helm, yang Terjadi Selanjutnya . . . .