Menyamar Jadi PSK, Kapolsek Rochana Rela Lakukan Ini hingga Ditawar Brondong 50 Ribu Rupiah
Ia mendadak tenar lantaran keberhasilannya menyamar menjadi pekerja seks komersial (PSK) untuk membongkar praktik prostitusi di wilayahnya.
Editor: Tinwarotul Fatonah
“Di sini kerjanya nemani tamu, tapi kalau begituan juga bisa,” kata Rochana, menirukan obrolannya dengan salah satu penjaga di warung tersebut.
“Begituan itu maksudnya gimana?” tanya Rochana, kepada pegawai warung kopi itu.
“Ya bisa di-booking-lah,” jawab pegawai itu.
Dalam proses itu, Rochana dan Mira terus menggali informasi soal kegiatan-kegiatan terlarang itu.
Hampir selama 1 jam lebih obrolan dengan pegawai itu dilakukan untuk proses penyelidikan.
Ditawarkan ke berondong
Rochana yang saat ini berusia 50 tahun juga bertanya soal dirinya yang ingin bekerja.
Meski sudah berusia setengah abad, pegawai warung kopi itu meyakinkan Rochana bahwa dia masih dapat bekerja.
Namun tarifnya relatif murah, hanya Rp 50.000 sekali kencan.
“Kalau saya ditawarkan ke berondong, paling dikasih jajannya (istilah uang bayaran) Rp 50.000,” ujar Rochana, yang menjadi Kapolsek sejak 2013 lalu.
“Kalau Bripda Mira kan tubuhnya bagus, kemarin ditawar bisa dapat Rp 350.000 sekali kencan,” ucapnya menambahkan.
Setelah yakin akan informasi yang didapat, keduanya pamit. Dua Polwan itu berjanji akan mulai bekerja mulai Rabu (30/8/2017) di warung kopi itu untuk melayani para tamu atau pelanggan.
“Jangan lupa ya besok datang,” kata Rochana menirukan ucapan penjaga warung itu.
Antara polisi dan pegawai itu pun bertukar nomor ponsel untuk menginformasikan soal pekerjaan.
Bripda Mira yang ikut serta dalam obrolan dengan Kompascom ikut mengangguk.