Dinilai Lakukan Manuver yang Bawa TNI Berpolitik, Jenderal Gatot Nurmantyo Diminta Pensiun Dini!
Pengamat Pertahanan Universitas Indonesia, Connie Rakundini Bakrie meminta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pensiun dini dan bergabung ke parpol.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Pertahanan Universitas Indonesia (UI), Connie Rakundini Bakrie meminta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pensiun dini dan bergabung ke partai politik.
Melansir dari Warta Kota, Connie menilai bahwa Gatot telah beberapa kali melakukan manuver yang membawa TNI berpolitik.
“Dalam harapan saya, stop lah Panglima TNI itu menggunakan baju seragam Panglima TNI membuat chaos semacam ini. Dia senang sekali menggunakan drama politik,” kata Connie dalam Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (25/9/2017).
Jarang Muncul di TV, Aktor Lawas Ari Wibowo Bikin Histeris Karena Perlakuannya pada Wanita
Connie berpendapat bahwa salah satu sikap Gatot yang membawa TNI ke ranah politik tersebut saat ia mengumpulkan para purnawirawan TNI pada Jumat (22/9/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Gatot membicarakan perihal adanya institusi negara yang membeli 5 ribu pucuk senjata.
Ia juga membicarakan soal penyerbuan ke markas Polri apabila lembaga yang memiliki senjata tersebut bisa menembak tank, pesawat, dan juga kapal.
Heboh Soal Kasus Nikahsiri.com, Begini Reaksi Nikita Mirzani Hah, Vagina Dilelang?
“Dan menurut saya, apa yang terjadi kemarin ini membawa TNI ke ranah politik. Ini seolah membenturkan,” ujar Connie.
Melansir dari Tribunnews.com, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pun mengakui bahwa hal tersebut benar adanya.
Diketahui, dalam video yang menjadi viral di media sosial tersebut ia berbicara soal ancaman keamanan lantaran adanya lembaga non-militer yang membeli 5 ribu pucuk senjata.
Namun, meski ia membenarkan ucapannya tersebut, Gatot mengatakan bahwa hal tersebut sebenarnya tidak untuk diekspos ke pers maupun publik.
Bak Dongeng tapi Nyata Gadis Keluarga Biasa Kini Permaisuri Raja, Perjuangannya Bikin Geleng Kepala
Malah, pembicaraannya tersebut malah bocor ke media sosial.
"Saya tidak pernah 'press release' (soal senjata), saya hanya menyampaikan kepada purnawirawan, namun berita itu keluar. Saya tidak akan menanggapi terkait itu (senjata ilegal)," kata Panglima TNI usai menutup Kejurnas Karate Piala Panglima TNI Tahun 2017, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/9/2017) malam.
Meski demikian, ia mengakui bahwa beredarnya vide dan rekaman itu memang benar pernyataannya.
"Seribu persen itu benar kata-kata saya. Tapi saya tidak pernah press release, sehingga saya tidak perlu menanggapi hal itu," paparnya.
Begini Pengakuan Mengejutkan Istri Pendiri Situs Nikahsirri.com Tentang Aris Wahyudi
Pernyataan ini disampaikan oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam silahturahmi TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Acara itu turut dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jenderal (Purn) Try Sutrisno, Laksamana TNI (Purn) Widodo AS, dan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, dan sejumlah petinggi TNI lainnya.
Menko Polhukam, Wiranto pun meluruskan polemik pembelian ribuan senjata ini.
Wiranto sendiri sudah mempertemukan Gatot, Kepala BIN Budi Gunawa, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Sedih! Begini 4 Fakta Calon Pengantin Tewas Ditabrak Kereta Api Saat Sebar Undangan Pernikahannya!
Wiranto menyebut polemik itu hanya didasarkan pada kesalahan komunikasi Panglima TNI soal informasi pembelian senjata yang diterima.
Menurut Wiranto, senjata itu sebenarnya dibeli oleh BIN untuk keperluan pendidikan. Jumlahnya pun 500 pucuk, bukan 5 ribu pucuk.
Perizinan senjata itu dilakukan BIN ke Mabes Polri, bukan ke TNI. Hal ini karena senjata yang dipesan BIN dari Pindad bukan spesifikasi militer. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)