6 Fakta Ribuan Burung Pipit Mati dan Berjatuhan di Langit Bali, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Terjadi fenomena alam yang menghebohkan warga di sekitar lereng gunung Agung, Bali, Senin (25/9/2017).
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
Amlapura sebetulnya berada di kawasan yang cenderung aman.
Lokasinya masih jauh dari radius daerah merah Gunung Agung.
Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, radius bahaya pada level awas berada pada radius 12 km.
4. Gunung agung belum mengeluarkan gas berbahaya
Gas beracun memang kerap keluar saat gunung berapi naik aktivitas vulkaniknya.
Namun hingga saat ini Gunung Agung belum menunjukkan tanda-tanda mengeluarkan gas beracun tersebut.
Karena itulah, senada dengan Kepala Dinas Pertanian Karangasem, Kasbani belum mau berkomentar mengenai matinya ribuan burung tersebut.
"Itu kan di kota jauh ya, radiusnya sangat jauh," kata Kasbani.
5. Ribuan ternak dievakuasi
Seiring meningkatnya aktivitas Gunung Agung, Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan berjibaku mengevakuasi hewan ternak yang ada di sekitar lereng gunung.
Tercatat, ada sebanyak 1.001 ekor sapi, 20 ekor kambing, tiga ekor babi, serta 3.000 ekor ayam petelur telah dievakuasi.
Evakuasi tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi dari meningkatnya aktivitas Gunung Agung.
Ternak tersebut ditampung di 24 desa, 14 kecamatan, dan lima kabupaten.
Yakni di Kabupaten Klungkung, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Bangli, serta Kabupaten Gianyar.
"Sejak tanggal 22 September sampai dengan hari ini sudah ada Tim Kesiapsiagaan Darurat dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) yang turun ke lapangan, untuk melakukan penyelamatan ternak akibat erupsi Gunung Agung," kata Direktur Jenderal PKH Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita melalui keterangan resmi kepada Kompas.com, Selasa (26/9/2017).