Breaking News:

Geram Menunggu Lama, Pengungsi Myanmar Bakar Bank

Pengadilan di Melbourne telah mempublikasikan rekaman video CCTV yang menggambarkan aksi seorang pencari suaka asal Myanmar yang membakar sebuah bank.

Editor: Galih Pangestu Jati
Melbourne Magistrates Court
Nur Islam membeli bensin dari SPBU dan menuangkan bahan bakar itu di dalam sebuah bank di Melbourne, sebelum membakarnya. 

Silbert mengatakan, pengungsi tersebut merasa marah karena dia harus menunggu lama.

Dia pun pergi membeli sebuah wadah bensin, dan mengisi bahan bakar dari sebuah pompa bensin terdekat.

"Pada saat ini, ia jelas memutuskan untuk membakar Bank Commonwealth sebagai tindakan pembalasan atas perlakuan yang ia terima sebelumnya," kata Silbert.

Turut jadi korban

Dalam sebuah wawancara dengan polisi, Nur Islam juga mengakui, dia membeli bensin tersebut dan membakar bank tersebut untuk balas dendam.

Pengacara Barnaby Johnston mengatakan dalam persidangan bahwa Nur Islam menderita luka yang paling serius dan paling parah dalam insiden itu.

Ia mengatakan, tak ada cukup bukti bahwa Nur Islam bermaksud untuk melukai orang-orang di dalam bank. 

Amien Rais Dianggap Anak Nakal Sebut Jokowi Pencitraan Soal Bantuan ke Rohingya!

Dengan demikian, tuduhan sengaja menyebabkan luka serius dan dengan sengaja menyebabkan luka harus dicabut.

Namun, Hakim Peter Reardon menemukan ada cukup bukti untuk menjerat Nur Islam menjalani persidangan atas semua tuduhan.

Nur Islam akan menjalani pemeriksaan kesehatan mental dalam beberapa minggu mendatang, dan akan menghadapi persidangan di Pengadilan Negeri pada hari Rabu (20/9/2017) ini. 

Berita ini telah diterbitkan oleh Kompas.com dengan judul "Kesal Menunggu Lama, Pengungsi Myanmar Bakar Bank di Melbourne"

Sumber: Kompas.com
Tags:
MelbourneRohingyaAustralia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved