Diperkosa saat Berusia 15 Tahun, Wanita Ini Pilih Tak Aborsi, Kini Justru Jadi Sosok Inspiratif
Kini Sharlene menjadi orangtua tunggal karena saat berusia 15 tahun dirinya menjadi korban pemerkosaan hingga hamil.
Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Kisah nyata kasus pelecehan seksual terjadi pada wanita bernama Sharlene yang kini berusia 21 tahun.
Meski masih perih saat mengingat tragedi pahit yang menimpanya, ia bersedia menceritakan kisahnya melalui laman Facebook Live Action.
Kini Sharlene menjadi orangtua tunggal karena saat berusia 15 tahun dirinya menjadi korban pemerkosaan hingga hamil.
Pria yang telah menghamilinya pun tak bertanggung jawab.
4 Fakta Pembunuhan Juragan Bakso di Cipondoh, Pelaku Adalah Karyawan yang Ternyata Selingkuhannya!
Bahkan ia sempat disarankan untuk melakukan aborsi, namun ia tidak bersedia.
Alasannya itu yang membuat banyak orang marasa kagum terhadapnya.
Menurutnya, jabang bayi yang sedang dikandungnya walaupun hasil dari tragedi pahit dalam hidupnya, namun ia juga korban seperti dirinya jika diaborsi.
"Bayi perkosaan hanya korban yang tidak bersalah, dan orang-orang berpikir mereka harus dibunuh," ucapnya.
Padahal yang seharusnya dihukum atau bahkan harusnya dibunuh, lanjutnya, adalah sang pemerkosa karena jelas dia yang bersalah.
Keputusannya untuk melahirkan bayinya sempat ditentang banyak orang, namun dengan tekad yang kuat ia bisa membesarkan anaknya itu hingga kini.
Ada satu pandangannya terkait hal ini, katanya, obat yang paling bisa menyembuhkan trauma dan rasa benci terhadap tragedi pemerkosaan adalah cinta.
Yakni mencintai anak dan membesarkannya secara baik.
"Anak ini membantu aku menyembuhkan trauma dari perkosaan dan menghidupkan kembali kebahagiaanku setiap harinya," katanya.
10 Tahun Berumah Tangga, Nafa Urbach Gugat Cerai Zack Lee, Ternyata Ini Penyebabnya!
Kisah Sharlene itu pun mendapat banyak tanggapan dari netizen, terutama mereka salut dengan tindakannya yang tidak melakukan aborsi.
"... Pemerkosaan memang mengerikan. Ini benar-benar salah. Tapi aborsi itu juga salah karena mengambil hak orang untuk hidup. Terima kasih sudah bicara. Tuhan memberkati anda," tulis Ruth Stacy Hoopes.
"Ada wanita yang sangat tak berperasaan di sini mengatakan "BANYAK WANITA TIDAK MERASA MENYESAL SETELAH MELAKUKAN ABORSI"
Pernyataan itu hanya sebagai alasan pembenaran bahwa aborsi tidak salah.
Aku senang wanita ini berbagi kisah cinta yang menakjubkan untuk anaknya...," tulis Heather Elrayes.
"Wanita yang luar biasa ini... sangat mencintai anak-anak. Di saat orang-orang menyuruhnya untuk aborsi, ia berpikir beda dan tidak mau menyakiti jabang bayinya. Wanita itu berubah menjadi baik," komentar Beth Ellis.
Bisnis Pria Ini Kontroversial dan Kejam, Lihat Aksinya Sungguh Bikin Geram!
Tak hanya banyak netizen yang merasa bangga dengannya, ada juga yang secara blak-blakan menceritakan pengalaman pahitnya.
Ada yang bercerita sebagai korban seperti Sharlene, tapi juga ada yang mengaku sebagai anak dari hasil pemerkosaan yang dibesarkan oleh ibunya.
"Hal yang sama terjadi padaku.. Tapi aku punya putri yang cantik.. Dia benar-benar menakjubkan dalam segala hal mungkin.. Dia adalah salah satu berkat terbesar saya... Dia adalah gadisku.. aku sangat bangga padanya," tulis Amber Wyatt.
"Ibuku adalah korban perkosaan. Nenek saya memilih hidup dan aku di sini karena itu... Aku suka mendengar / membaca cerita seperti ini," tulis Valli Grice.
"Ibuku berusia 23 tahun ketika dia diperkosa, dan aku adalah hasil dari kejahatan yang mengerikan itu, ketika orang lain mengatakan kepada ibuku untuk mengaborsi saya, dia mengatakan tidak dia adalah milikku dan aku akan membesarkan dia, dan dia Mengatakan padaku bahwa dia sembuh dari trauma, selama waktu membesarkan saya bahwa saya membantu dia sembuh," cerita Christine Nelson. (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)