'Paman, Jika Saya Meninggal, Apakah Saya Akan Masuk Surga?'
Muhammad Hafiz Iskandar, santri yang tewas terbakar sempat mencurahkan pesan terakhir kepada pamannya.
Penulis: Rendy Adrikni Sadikin
Editor: Rendy Adrikni Sadikin
Dia mengatakan bahwa saudara-saudara tersebut sebelumnya terdaftar di sekolah agama lain di Bangi.
"Awalnya mereka enggan dipindahkan ke sekolah. Tapi setelah beberapa saat, mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka senang di sana (di Keramat)."
Dia mengatakan ibu anak laki-laki, Mas Hawani Mohd Shahid, telah memberikan contoh DNA-nya untuk mengidentifikasi jenazah saudara laki-laki tersebut.
Jenazah menumpuk
Fakta mengerikan terkuak dalam kebakaran Pusat Pendidikan Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Kuala Lumpur, Malaysia.
Seperti diketahui, kebakaran yang terjadi di Datuk Keramat pada Kamis (15/9/2016), tersebut menewaskan sedikitnya 23 siswa dan 2 penjaga asrama.
Deputi Direktur Pemadam Kebakaran Kuala Lumpur Abu Obaidat Mohamad Saithalimat mengatakan ternyata rumah tahfiz tersebut tidak memiliki pintu keluar darurat.
Baca: Polisi Malaysia Perbaharui Data Korban Tewas Dalam Kebakaran Pondok Pesantren Jadi 23 Orang
Seperti dilansir dari nst.com.my, dia juga mengatakan pihaknya sedang menyelidiki apakah sekolah tersebut telah mendapatkan izin untuk beroperasi.
Sementara itu, Abu Obaidat mengatakan api diyakini berkobar dari pintu utama sekolah, dan semua korban luka hangus ditemukan di tempat lain di gedung tersebut.
"Semua mayat ditemukan di dekat kiri dan kanan di lantai dua. Tapi tragisnya, semua jendela memiliki teralis. Mereka sulit ke luar," kata Abu Obaidat.
Baca: Pondok Pesantren Dilahap Si Jago Merah, 24 Santri dan Guru Tewas Terbakar
Dia menambahkan bahwa sebagian besar mayat ditumpuk di atas satu sama lain.
Jumlah korban tewas masih dihitung, yang terang Departemen menduga bahwa hubungan singkat arus listrik yang memicu kebakaran.
Semua mayat dikirim ke Rumah Sakit Kuala Lumpur.