Breaking News:

Blak-blakan saat Diwawancara BBC, Ini yang Dikatakan Ashin Wirathu soal Pembantaian Rohingya

Pemimpin organisasi Ma Ba Tha tersebut, Ashin Wirathu, menutupi mukanya dan mengangkat payungnya untuk menghalangi kamera.

Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
BBC
BBC diizinkan melakukan sebuah wawancara dengan delapan pendeta terkemuka di biara Kim Win Min Gyi di Mandalay. 

TRIBUNWOW.COM - Pemimpin organisasi Ma Ba Tha tersebut, Ashin Wirathu, menutupi mukanya dan mengangkat payungnya untuk menghalangi kamera kami saat didekati di Mandalay.

Permusuhan kepada para jurnalis adalah sifat universal pada gerakan garis keras kaum nasionalis.

Dalam pandangan Ma Ba Tha, hanya ada satu kebenaran: umat Budha adalah korban amukan orang Islam.

Enam bulan setelah mereka dilarang oleh pemerintahan Aung San Suu Kyi, para biksu itu masih trus secara aktif mempromosikan agenda chauvinis mereka.

Wanita Pelamar CPNS Ketahuan Curang saat Tes, Sembunyikan Benda Ini di Sekitar Dadanya

Saya diizinkan melakukan sebuah wawancara dengan delapan pendeta terkemuka di biara Kim Win Min Gyi di Mandalay.

Mereka tidak ada masalah dengan warga Muslim yang taat hukum, kata biksu Eaindar Sakka Biwintha, "tapi orang harus melihat apa yang terjadi di India saat penjajah Islam memaksa penduduknya menjadi Muslim."

Dalam cara pandang ini, tindakan brutal yang telah membuat 370.000 orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh adalah bagian dari perjuangan panjang melawan invasi Islam di tanah umat Budha.

Diduga Inginkan Warga Rohingya Tak Kembali, Begini yang Dilakukan Militer Myanmar

Ma Ba Tha sebetulnya dibubarkan pada bulan Juli lalu, saat pemerintah mengambil tindakan keras pada ujaran kebencian.

Saya bertanya bagaimana pendapat organisasi itu tentang sikap Aung San Suu Kyi terhadap krisis Rakhine?

Dia menggunakan kata "Bengali" - yang dianggap oleh Rohingya sebagai penghinaan - untuk merujuk pada para warga yang banyak menjadi pengungsi yang melarikan diri ke Bangldesh itu.

"Posisi Daw Aung San Su Kyi tepat dalam masalah Bengali ini dan dia mengatakan hal yang tepat," kata biksu Eaindar Sakka Biwintha.

"Jadi saya menerimanya dengan senang. Karena sikapnya itu, banyak orang membulkan-bulaninya dengan dusta dan foto-foto yang diedit serta menghinanya di Facebook. Sungguh menjijikkan, menghina pemimpin negara."

Itu bukan dukungan yang akan disambut gembira Suu Kyi.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Tags:
RohingyaBudhaMyanmarMa Ba Tha
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved