Gara-gara 'Hal Konyol' Ini Polisi dengan Cepat Ringkus Pembunuh Pasutri Pengusaha Garmen
Jika saja 'hal konyol' ini tak dilakukan mungkin saja polisi butuh waktu lama untuk meringkus pelaku pembunuhan pasutri pengusaha garmen.
Editor: Rimawan Prasetiyo
TRIBUNWOW.COM - Jika saja 'hal konyol' ini tak dilakukan mungkin saja polisi butuh waktu lama untuk meringkus pelaku pembunuhan pasangan suami istri (pasutri) Husni Zarkasih (58) dan Zakiyah Masrur (53).
Seperti diketahui tiga orang tersangka berhasil ditangkap.
Mereka dibekuk polisi ketika sedang berpesta minuman keras dan berkaraoke di sebuah hotel wilayah Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (13/9/2017) dini hari.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.
Bikin Kejang-Kejang! Harga Jam Tangan Syahrini Rp 20 Miliar, Lihat Bentuknya! Pusing Lihat Nol-nya
Ketiganya yakni Ahmad Zulkifli (38), Engkus Kuswara (33), dan Sutarto (46), kemudian digelandang ke Mapolres Grobogan untuk menjalani pemeriksaan.
Mereka ditangkap tanpa perlawanan.

"Dia (para tersangka) ditangkap di sebuah hotel di Grobogan, sedang foya-foya, karaoke," ungkap Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Para tersangka ditangkap ketika dalam pelarian ke kampung halaman pasca merampok dan membuang jenazah korban ke Sungai Klawing, Plumbungan, Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah, pada Senin (11/9/2017).
Kurnia Meiga Dikabarkan Buta, Begini Tanggapan Manajemen Arema FC
"Ditangkap waktu melarikan diri di Grobogan, Jateng. Masih lidik," kata Nico kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu (13/9).
Kerja puluhan tahun
Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono mengatakan, Ahmad Zulkifli adalah mantan sopir korban yang di-PHK oleh Husni.
"Mantan sopir yang diberhentikan," kata Lukman saat dikonfirmasi, Rabu (13/9).
4 Fakta Sindiran Presiden Jokowi Kepada Aparatnya, Isinya Pedas Banget!
Kecurigaan bahwa pelaku adalah orang dekat korban terbukti.
Saat olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan polisi di kediaman korban di Jalan Pengairan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, didapati fakta mengarah ke orang dekat yang sudah lama mengenal korban.
"Itu dari olah TKP bahwa si pelaku ini tidak asing lagi dengan keberadaan lokasi rumah, tahu seluk-beluk rumah. Terus dia bisa buka tutup garasi. Kalau orang awam kan tidak seperti itu," ujar Lukman.
Hal konyol dan kejanggalan pasca pembunuhan
Jomblo Jangan Lihat! Potret Mesra Mytha Lestari dan Tunangannya Ini Bikin Baper Maksimal
Hal konyol yang dilakukan tersangka pembunuhan yakni mematikan komunikasi.
Andai saja si terduga pelaku masih mengaktifkan telepon genggamnya dan 'main drama' berpura-pura bukan pelaku mungkin kasus ini butuh waktu lama untuk mengungkapnya.

Saat itu setelah kejadian kecurigaan polisi makin menguat ketika meminta anak korban untuk mencoba menghubungi si mantan sopir pribadi yang sudah bekerja selama 20 tahun itu.
Si mantan sopir menghilang entah ke mana, pascakejadian.
Sempat Bikin Bertanya-tanya, Akhirnya Artis Korea ini Ngaku Berasal dari Indonesia!
Ketika hendak dihubungi anak korban, sopir itu seketika tidak dapat dihubungi.
"Kita dari nomor handphone yang terduga pelaku ini kondisinya tiba-tiba mati, berarti ada kejanggalan," ucap Lukman.
Gara-gara hal konyol ini, polisi kemudian fokus pada pencarian 3 tersangka dengan berbagai cara.
Dua pelaku lainnya ternyata juga sudah mengenal korban dengan baik.
Ngeri! Obat PCC Menelan Korban Anak Di Bawah Umur
Sutarto adalah mantan pekerja di pabrik garmen milik korban yang sudah bekerja selama 30 tahun.
Sedangkan Engkus Kuswara pernah kerja menukang di rumah korban.
Dua tersangka, Zulkifli dan Sutarto, mengaku sakit hati dan dendam karena mereka di-PHK tanpa diberi pesangon.
Kuras harta
Namun menurut Kombes Nico Afinta, dari hasil pemeriksaan terhadap para tersangka pembunuh pasutri Husni Zarkasih dan Zakiyah Masrur, terungkap bahwa motifnya bukan hanya sakit hati karena tidak mendapat pesangon.
Ngerinya Efek Obat PCC, HN Ngaku Enak, Tenang Kayak Terbang Kenyataannya Ngamuk dan Lukai Diri
Mereka juga tergiur harta benda milik sang majikan.
Nico mengungkapkan, usai sukses melumpuhkan kedua korban, para tersangka menggeledah seluruh sudut ruangan rumah untuk mencari barang milik korban.
Ketiganya berusaha menguras harta korban.
Mereka berhasil menemukan sejumlah lempeng emas, uang tunai, jam tangan, dan lainnya yang nilainya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Di Balik Wajah Cantik ala Barbie Inul Daratista, Ternyata Hasil Karya Tangan Ajaib Sosok Ini
Sehingga apabila dijumlahkan dengan nilai sebuah mobil Toyota Altis yang turut dilarikan, tersangka berhasil membawa kabur Rp 1 miliar harta benda milik korban.
"Kami masih melakukan perhitungan ya, karena 15 jam tangan itu sekitar Rp 400 jutaan, kemudian emas dijual sekitar Rp 120 juta, lalu ada beberapa rekening yang belum diambil. Sementara, kerugian sekitar Rp 1 miliar ya. Mobil Altisnya juga," ungkap Nico.

Akan tetapi, belum sempat mereka menghabiskan hasil jarahannya, ketiga tersangka berhasil ditangkap jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dibantu Polres Purbalingga di sebuah hotel wilayah Grobogan, Jawa Tengah pada Rabu (13/9) dini hari. (Wartakota)
Berita ini sebelumnya telah dipublikasikan WartaKota dengan judul: Pelaku Merasa Sakit Hati Kerja 20 Tahun di PHK Tanpa Pesangon.