PB HMI Kutuk Tragedi Rohingya: Kami Akan Desak Pemerintah Usir Dubes Myanmar untuk Indonesia
Tragedi yang menimpa etnis rohingya menimbulkan keprihatinan mendalam bagi Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Tragedi yang menimpa etnis rohingya menimbulkan keprihatinan mendalam bagi Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).
Organisasi kemahasiswaan mengutuk tindak kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Bhiksu Budha dan aparat keamanan Myanmar terhadap etnis rohingya.
"Karenanya kami mendesak Pemerintah Indonesia untuk menekan Pemerintah Myanmar guna segera menghentikan tindak kejahatan. Jika dalam tempo 3 x 24 jam Pemerintah Myanmar tidak menghentikan tindak kejahatan tersebut, maka kami mendesak Pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomasi dengan Myanmar dan mengusir duta besar Myanmar untuk Indonesia," Kata Mulyadi P Tamsir Ketum PB HMI dalam siaran persnya, seperti dikutip dari rilis yang diterima oleh TribunWow.com.
Kecam Kekerasan Terhadap Etnis Rohingya, Ini 6 Pernyataan Sikap Bandung Lawyers Club
Mulyadi juga mengharapkan dewan keamanan PBB untuk segera mengirimkan Pasukan kemanusiaan guna melakukan penyelamatan etnis rohingya, mengeluarkan Myanmar dari keanggotaan PBB serta memberikan embargo terhadap Myanmar.
"Dan kami menyerukan kepada seluruh BADKO, cabang HMI seluruh Indonesia untuk menggelar aksi simpatik dan penggalangan dana untuk saudara kita di Myanmar," paparnya
Sementara itu, Rofiqi Departemen Komunikasi dan Informasi PB HMI menambahkan harus juga ada tekanan politik dari negara - negara ASEAN terhadap Negara Myanmar.
Video Protes Keras Cak Imin atas Kekejaman Tentara Terhadap Warga Rohingya
Sebab tragedi terhadap etnis rohingya merupakan kejahatan kemanusiaan.
"Tindakan tegas harus dijatuhkan kepada negara Myanmar. Kalau perlu dikeluarkan dari keanggotaan ASEAN. Hubungan diplomatik harus juga dihentikan. Selain itu predikat peraih nobel terhadap Aung San Syu Kyi harus juga dicabut. Sebagai pemimpin Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi harus bertanggung jawab atas pembantaian terhadap muslim rohingya," pungkas pemuda yang juga mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia ini. (*)